Bunga Kenanga atau Ylang-Ylang atau dalam bahasa Balinya disebut Bungan Sandat (Cananga Odorata), adalah salah satu bunga unik yang banyak disukai & dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari di Bali. Bunga ini disukai lebih karena wanginya yang sangat kuat ketimbang keindahannya. Warna mahkota bunganya sendiri adalah hijau, sampai hijau kekuningan yang tak jauh beda dengan warna daun, sehingga jika tidak wangi, maka bunga ini bisa jadi luput dari perhatian kebanyakan orang. Terlalu mirip dengan daun. Hanya bentuk mahkota bunganya yang memanjang dan cenderung ikal yang membuat orang ngeh bahwa itu adalah bunga dan bukan daun.
Selain digunakan dalam upacara persembahyangan, bersama dengan bunga cempaka yang harum, bunga Kenanga juga banyak digunakan untk menghias rambut mempelai wanita terutama dalam payas agung (dandanan utama- saat upacara puncak pernikahan), atau bunga tabur untuk mewangikan ranjang pengantin.
Untuk sehari-hari, secara traditional para wanita di Bali jaman dulu menggunakan campuran bunga kenanga, bunga cempaka, bunga pudak, bunga srikili, daun pandan arum, bunga mawar dan minyak kelapa untuk membuat lengis miyik (minyak cem-ceman yang harum) guna menghitamkan & menyuburkan rambut. Bunga kenanga yang memiliki wangi khas ketimuran, melalui proses penyulingan menghasilkan essential oil yang banyak digunakan sebagai campuran minyak pijat dan aromatherapy di spa-spa atau salon-salon yang memberikan efek pendinginan dan mengurangi ketegangan syaraf, shock dan stress.
Sedangkan terhadap kulit, minyak bunga kenanga dipercaya dapat memberikan efek ‘balancing’ yakni menyeimbangkan kulit baik bagi yang mengalami kekeringan maupun terlalu berminyak, sehingga bila kita perhatikan di sekeliling kita, beberapa kosmetik & perawatan kulit yang beredar di pasaran juga kita lihat mengandung extrak ataupun minyak bunga kenanga.
Begitu pentingnya kedudukan bunga kenanga di mata masyarakat Bali, bahkan para orangtua dalam menasihati anaknyapun sering mengambil contoh bunga Kenanga sebagai sesuatu yang perlu ditiru, dimana warnanya hijau mirip daun (dianggap sebagai lambang bersahaja dan rendah hati, tidak egois dan ingin selalu menonjolkan diri sediri) sangat wangi (sebagai lambang kebaikan, kehalusan dan keluhuran budi pekerti) dan bahkan sampai layupun ia tetap wangi.
” Ya i bungan sandat, selayu-layu, layune miyik
nto ya nyandang tulad, sauripe melaksana becik”
artinya kurang lebih
“ialah si bunga kenanga, walau sebagaimana layunya-pun ia tetap wangi
ialah yang pantas kau tiru, berbuatlah baik seumur hidupmu”
Pohon kenanga merupakan pohon yang umum di Indonesia, dan sering kita temukan di tegalan karena pohonnya besar dan tinggi. Namun kenanga jenis semak yang tak terlalu tinggi banyak juga kita temukan ditanam di halaman rumah-rumah penduduk. Karena kenanga semak ini tidak terlalu tinggi, maka ia bisa kita tanam sebagai tanaman pagar atau di halaman rumah yang cukup lapang. Pohon bisa kita tanam dari biji maupun dari hasil cangkok. Wanginya yang kuat akan menjadi sumber fragrance yang baik untuk mewangikan halaman rumah kita, terutama jika angin bertiup sepoi mengantarkan wanginya hingga ke teras tempat kita duduk-duduk.
Pingback: Balinese Potpourri Bikinan Sendiri.. Aktifitas Akhir Pekan « nimadesriandani
warna bunga kenanga apa ada warna lain,putih atau merah
LikeLike
Belum pernah sih saya lihat yang warna lainnya, Pak..
LikeLike
Kalo bunga kenanga ♈ªⁿğ warna merahh ªϑa̲̅ gak saya butuh,,,
LikeLike
Klo bunga pudak yg warna ungu ada ngk
LikeLike