BALTO – Cerita Leadership Dari Film Kartun Kanak-Kanak..

Standard
Statue of Balto, the lead dog on the last rela...

Image via Wikipedia

Suatu hari sepulang dari kantor, saya menemukan anak-anak saya  sedang memutar ulang film kartun lama di kamarnya. Terlihat sangat asyik dan sulit diganggu, saya jadi terbawa ikut menikmati. Film  kartun yang diproduksi oleh StevenSpielberg’sAnimation Studio  itu bertutur tentang kisah nyata si Balto, seekor anjing yang telah menjadi pahlawan menyelamatkan nyawa seorang anak perempuan  kecil dari serangan difteri. Balto adalah seekor anjing peranakan serigala yang tinggal di kampung di Alaska. Ia memiliki 3 teman yaitu seekor angsa dan dua ekor beruang.  Suatu hari di kampung itu ada lomba pacuan anjing, dimana  jagoannya adalah seekor  anjing jumawa bernama Steele yang sangat ditakuti. Semua penduduk kampung keluar menonton pacuan, termasuk Balto dan teman-temannya. Dalam dunia pacuan anjing,peranakan serigala seperti Balto tidaklah dianggap berbakat. Bukan jenis anjing berkelas.  Saat menonton pacuan itulah Balto mengenal seorang gadis kecil bernama Rossy dan anjing betinanya yang bernama Jenna.  

Pada suatu hari Rossy dan anak-anak lain di kampung itu sakit. Karena buruknya cuaca, semua transportasi ke kampung itu terputus sehingga stock obat-obatan pun menipis lalu habis. Satu-satunya yang memungkinkan, hanyalah mengambil bantuan obat itu di station kereta api terdekat di bawah badai salju yang parah. Akhirnya diputuskanlah untuk mengirimkan team anjing pembalap yang akan dipimpin oleh Steele untuk mengambil obat itu dari sana. Banyak rintangan yang mereka hadapi, badai salju yang parah, anggota team yang kelelahan dan merekapun tersesat. Steele terus memacu teamnya dengan keras, memaksanya  untuk terus  bergerak, walaupun mereka sudah terlalu lemah dan kehilangan arah.

Balto mencari dan berniat menyelamatkan Steele & teamnya. Ia menemukan team yang tersesat itu, tapi Steele terlalu jumawa untuk mau ditolong oleh Balto. Ia bahkan menyerang Balto yang mengakibatkan dirinya terjatuh. Balto sempat memimpin teamnya  sesaat. Tapi Steele rupanya menyesatkan tanda yang dibikin Balto dengan tujuan agar Balto tak bisa pulang. Sementara itu kereta yang memuat obat-obatan itu rupanya tidak terikat dgn baik dan tergelincir jatuh ke jurang. Balto mencoba menangkap kereta obat itu, tapi ia sendiri jatuh ke jurang. Steele lalu pulang dan mengira Balto sudah mati di jurang bersama keretanya. Ia berbohong dan mengarang cerita bahwa ialah sang penyelamat. 

Sementara itu di dasar jurang, Balto tersadar dari pingsannya dan melihat bayangan serigala putih besar yang memberinya pencerahan dan kesadaran sebagai keturunan ‘wolf”. Ia harus meyakini kekuatannya (kemampuannya menghadapi alam liar yang kejam, ketabahan,keberanian & lolongannya yang kuat menaklukkan)  dan bukan kelemahannya sebagai keturunan serigala (kurang diminati sebagai anjing pacuan). Dengan keyakinan itulah ia akhirnya mengambil kereta obat yang jatuh dijurang dan pulang ke kampung Nome membawa obat guna menyelamatkan Rossy & anak-anak kecil yang dirawat di rumah sakit.

Sebenarnya satu hal yang membuat saya merenung  setelah menonton film ini bukanlah jalan ceritanya. Tapi bagaimana sutradara ini menggambarkan cara Steele dan Balto dalam memimpin teamnya.

Steele digambarkan sebagai seekor anjing yang sangat ambisius, arogan dan bertangan besi. Di tengah badai salju yang pekat, ia memaksakan teamnya untuk tetap bergerak. Yang akhirnya membuat keseluruhan team gagal total. Sedangkan Balto memimpin temannya dengan penuh pemahaman akan kondisi dan situasi. Tidak terlalu memaksakan, namun memiliki tujuan yang jelas. Perlahan namun pasti. Dua pemimpin yang sangat kontras berbeda dalam caranya memimpin team. 

Kita bisa melihat dengan jelas di sini, bahwa pemimpin yang hanya memikirkan ambisi pribadinya saja tanpa mengindahkan kesiapan teamnya tidak akan sukses. Kendatipun ia sendiri sesungguhnya memiliki kemampuan teknikal yang hebat (Steele adalah juara pacuan anjing). Tapi hebat sendiri saja tidak cukup.Tetap ia tidak bisa memenangkan misi seorang diri.

Sebaliknya pemimpin dengan kemampuan teknikal yang biasa–biasa saja (Balto bukanlah juara pacuan anjing), namun jika diiringi kemampuan untuk memahami situasi dan kondisi serta tekad dan usaha yang kuat pasti akan lebih sukses.  Sebuah cerita yang baik untuk membangun leadership sejak usia kanak-kanak.

Advertisement

One response »

  1. Sungguh cerita yang mendidik moral anak tentang kesabaran,kekompakan,dan kepedulian yang terdapat pada kisah ini,pokoknya ini wajib untuk di tonton

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s