Seorang sahabat blogger saya – Mbak Evi secara bergurau bertanya kepada saya, apakah sesungguhnya saya ini seorang dokter hewan apa tanaman? Mengapa saya begitu sering membicarakan tanaman ketimbang hal-hal lainnya. Saya merasa geli juga mendapatkan pertanyaan yang tak pernah terpikirkan oleh saya itu. Tentu saja jawabannya adalah ” Saya seorang dokter hewan yang bekerja menjadi pemasar”. Saya lalu memperhatikan awan kategori yang saya tulis di blog saya. Benar juga, porsi awan “Gardening” saya ternyata jauh lebih besar di banding awan-awan lainnya. Artinya tulisan saya yang berkaitan dengan “Gardening” jauh lebih banyak jumlahnya dibanding yang berkaitan dengan hal-hal lain. Mengapa bisa terjadi seperti itu?
Identifikasi bahwa saya meletakkan perhatian yang besar pada tanaman, sebelumnya juga dilakukan oleh adik-adik saya. Ayah saya seorang penggemar tanaman hias. Sejak kecil saya sering membantu beliau membongkar tanaman, melakukan pemupukan, menyiram tanaman, mencabut rumput liar,memangkas dahan dan ranting dan sebagainya di halaman rumah. Pekerjaan yang sama tetap saya lakukan saat saya mulai tinggal di kota lain untuk melanjutkan kuliah. Tentunya tidak bisa setiap hari lagi. Namun setiap minggu saya pulang dan berjongkok merawat kebun bunga di halam rumah orang tua saya. Sehingga lambat laun, setiapkali saya pulang, adik-adik saya suka ngeledek saya “Nah..ini dia Si Tukang Kebun sudah pulang”.
Identifikasi berikutnya adalah dari rekan-rekan kerja saya. Ternyata baru saya sadari hari ini. Saat melihat-lihat foto lama, saya terkejut melihat kembali sebuah karikatur yang diberikan oleh rekan-rekan saya sebagai cinderamata pada suatu acara istimewa untuk saya beberapa tahun yang lalu. Kartun itu berbicara tentang diri saya. Dan astaga! Saya baru ngeh kalau ternyata di dalam karikatur itupun saya digambarkan sebagai wanita yang sedang membawa “Watering Pot” alias Gembor dikelilingi oleh berbagi tanaman bunga warna warni. Jadi di dalam karikatur inipun saya telah diidentifikasi sebagai “The Gardener” alias Si Tukang Kebun. Mengapa teman-teman saya mengidentifikasi saya seperti itu? Tentunya itu berdasarkan pengamatan atas tingkah laku dan kebiasaan saya selama bertahun-tahun mereka bergaul dan mengenal saya.
Saya tak pernah menempuh pendidikan di bidang ilmu botani maupun pertanian secara umum. Dan tentu saja tidak ada jago-jagonya sedikitpun urusan pertanaman, tapi anehnya saya sangat menyukai tanaman – terutama tanaman hias. Saya mencoba memikirkannya dan mencari keterangan atas kejadian ini.
Barangkali itulah yang disebut orang sebagai “Deep Passion”. Passion alias ‘kesenangan mendalam’ yang tak pernah terpikirkan ke permukaan otak, namun merupakan refleksi dari dalam hati dan tercermin dari apa yang dilakukan sehari-hari baik disadari maupun tidak. Jika kita memiliki passion terhadap sesuatu, maka tanpa kita sadari kita akan merasa sangat termotivasi dan terdorong untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan hal itu. Semakin dalam tingkat kesenangan kita, semakin kita termotivasi. Walau bagaimanapun susahnya, kita tetap merasa ingin mencoba dan melakukan dengan cara yang sebaik-baiknya, karena kita merasa senang melakukannya dan mengikuti kata hati kita dalam melakukan hal tersebut.
Passion merupakan sumber dari kebahagiaan dalam setiap aktifitas kita. Jika kita melakukan hal menyenangkan, sudah tentu semakin mudah untuk kita merasa bahagia,bukan? Sebaliknya jika kita tidak memiliki yang namanya passion, tentu setiap aktifitas apapun membuat kita merasa hambar dan merana.
Sangat bersyukur saya memiliki passion akan beberapa hal, yang membuat hidup saya terasa lebih berwarna dan menyenangkan. Dan saya selalu percaya, bahwa kita harus selalu mengeluarkan segala ‘passion ‘ yang ada di dalam hati untuk meng’energize’ hidup kita dan membuatnya tidak hanya sekedar menjadi “baik” tetapi menjadi “hebat”. Wow.. I’m feeling great..!! As always..
Saya yakin teman-teman yang lain juga memiliki passionnya masing masing, bukan?
Oh ternyata panggilan tukang kebun emang melekat pada dirimu. Hahahaha..ganti gelar saja Mbak, gak pake dokter hewan tapi dokter Pu’un pasti lebih pas
LikeLike
ha ha ha.. dokter pu’un tapi nggak ngerti penyakit pu’un..Taunya hanya sebagai pengagum keindahan bunga-bunga saja..
LikeLike
saya juga pernah disebut arkeolog gagal sama teman blog, karena kebanyakan isi blog tentang museum dan sejarah,
tanaman hiasa saya suka juga mbak, tapi taunya hanya sedikit mbak
LikeLike
ha ha ha.. ternyata aku tidak sendirian yang memiliki passion yang beda dengan jurusanku. Setidaknya punya teman.Buktinya ada juga dokter gigi yang punya passion di bidang arkeologi. jangan-jangan ntar malah buka jurusan spesialis gigi mammoth atau gigi dynosaurus he he.
Kalau tanaman hias memang selalu menarik – wajarlah ya kalau banyak wanita yang menyukainya ya,Mbak.
LikeLike
saya sering dikira fotografer mbak, krn suka sekali motret sejak dulu kala jaman blom ada kamera digital, aneka obyek sering jadi model, termasuk ayam juga ikut dipotret 😀
saya juga suka berkebun mbak, ketularan hobi orang sini yg mana hampir 50 % penduduknya suka sekali berkebun.
LikeLike
Ya, aku setuju banget kalau orang berpikir Mbak Ely itu fotografer. Foto-fotonya Mbak Ely aku lihat memang bagus-bagus banget quality-nya. Mirip hasil jepretan fotografer professional deh.
Wah..apalagi tinggal di Eropa ya, Mbak. Aku suka melihat halaman rumah orang-orang di sana. Selalu penuh bunga yang semarak. Beruntung banget Mbak Ely punya pengalaman tinggal di sana. Jadi bisa ikut ikut berkebun seperti di sana.
LikeLike
Bahkan dua hal berbeda itu bisa digabung lho. bayangin aja, dokter hewan dan tanaman. bisa jadi…. peternak!
miara kambing dan menyediakan tanaman untuk pakannya kan bisa. (bener ga sih?)
atau,
bikin taman kelinci.
ngawur ya? 😀
LikeLike
ya, bisa sih kalau dipaksain .. tapi ntar biaya pakan ternaknya ketinggian Dei ( Habis pakannya tanaman hias, bukan rumput.
Selain itu ntar ternaknya pada kurus, kebanyakan muntah karena makanannya kok jadi berubah eksotis begini he he.
BTW, tadi saya mampir ke tempatmu. Kok nggak bisa ninggalin comment ya? Wah.. rupanya seorang pencinta ya. Selamat buat surat-suratmu itu.
LikeLike
Guru saya bilang; orang yang suka berkebun, menyayangi tanaman, itu bisa awet muda. 🙂
LikeLike
Wah..tambah senang ni hati. Bisa awet muda.
LikeLike
Bener Bu …
Dan saya rasa … Passion di gardening itu memang … by nature … bisa membuat damai … (urusan dengan bunga dan tanaman warna warni akan sangat menyegarkan)
Passion saya ?
mmm apa ya ? … main musik kali ya
Salam saya Bu
LikeLike
Ya bener banget Pak. Selalau merasa tentram dan damai diantara tanaman.
wah.. main musik itu juga sebuah passion yang sangat menyenangkan dan sangat melibatkan emosi ya.
salam kembali Pak.
LikeLike