Mengajak Anak Untuk Memahami Anatomi Sederhana Kura-Kura.

Standard

Banyak sekali pertanyaan yang menggelitik seputar dunia hewan  ditanyakan oleh anak-anak kepada saya, ibunya. Mereka menyangka bahwa dokter hewan tahu semua urusan perbinatangan. Padahal tentu saja tidak. Saya mencoba menjelaskan, bahwa apa yang saya pelajari adalah mengenai penyakit hewan, diagnosa dan therapynya. Bukan segala urusan tetek bengek tentang hewan. Serupa dengan dokter manusia, apakah dokter manusia mampu menjawab semua tetek bengek urusan manusia? Tentu saja tidak. Demikian juga dokter hewan. Apalagi jumlah hewan beribu-ribu kali lebih banyak jenisnya dibanding manusia. Pasti lebih banyak yang tak terjawab daripada yang terjawab. Namun tetap saja mereka berharap mendapatkan jawaban yang memuaskan dari saya.

Akhirnya saya mencari akal untuk memberikan anak-anak “Direct Experiences” dengan membiarkan mereka memelihara hewan sendiri. Dengan cara ini anak-anak akan memahami sendiri perkembangan dan keseharian hewan dan mendapatkan banyak jawaban tanpa harus selalu bertanya kepada saya. Hanya kadang-kadang, pada saat weekend saja saya ikut nimbrung bersama mereka dan memberikan informasi tambahan.

Kali ini, dengan dibantu oleh orang yang biasa membersihkan kolam,  saya mengajak mereka untuk memperhatikan fisik kura-kuranya dengan lebih baik. Saat ini anak-anak memiliki 3 ekor kura-kura di kolam yang bernaa Galapago, Sisilia dan Newbie.

Memahami Anatomi Kura-Kura.

Kura-kura memiliki tubuh yang unik. Memiliki kepala yang bisa keluar masuk. Kalau dipandang sebenarnya mirip ular dan reptil lainnya. Empat buah kaki  yang juga berfungsi ganda sebagai sirip – sepasang di depan dan sepasang di belakang. Tubuhnya dilindungi cangkang yang keras, yang biasa disebut Karapas, serta bagian bawah yang disebut Plastron. Kura-kura juga memiliki ekor yang berfungsi untuk penyeimbang saat berenang dan kloaka yang terletak di sekitar ekornya.

 Mengukur Cangkang ( Karapas ) Kura-Kura.

Mengukur tubuh kura-kura perlu diajarkan kepada anak-anak agar mereka bisa memahami bahwa identifikasi jantan-betina bisa dilakukan dengan cepat hanya dari memandang sepintas bentuk tubuh binatang itu.

Kura-kura jantan cenderung memiliki tubuh (karapas) dan kepala yang lebih langsing dibanding betina. Dimana ukuran panjang tubuh kura-kura jantan itu sekitar 40% lebih ketimbang lebar badannya. Sedangkan kura-kura betina memiliki ukuran tubuh (karapas) dan kepala yang cenderung lebih lebar dibanding kura-kura jantan. Ukuran panjang tubuh (karapas) hanya sekitar 10% lebih panjang dari lebar tubuhnya. Dengan melakukan pengukuran ini, kita bisa tahu apakah kura-kura peliharaan anak kita itu jantan atau betina tanpa perlu membeli kura-kura lain sebagai pembandingnya. Jika sudah terbiasa melihat porsi panjang dan lebar dari karapas ini, tentu saja anak-anak akan sangat terbantu setiap kali mereka kita ajak ke pet shop atau melihat pameran binatang.

Kuku/Cakar Dari Kura-Kura.

Kura-kura memiliki cakar pada ujung jari tangan dan kakinya yang berfungsi ganda sebagai sirip. Tentu saja kuku kuku ini berfungsi untuk menangkap mangsa, misalnya ikan atau binatang air kecil lainnya. Cakar juga dipergunakan untuk menyobek dedaunan yang juga merupakan makanan favorit kura-kura.

Kura-kura jantan memiliki cakar yang lebih panjang dan lebih ramping, karena kura-kura jantan biasanya memang  lebih aggresif dalam mengejar serta menangkap mangsanya. Kura-kura jantan juga membutuhkan cakar yang kuat untuk memegang tubuh betina yang licin pada saat harus melakukan pembuahan. Dengan memperhatikan panjangnya serta bentuk dari  cakar kura-kura, anak-anak akan bisa membedakan mana yang jantan dan mana yang betina. Jika kebetulan kita hanya memiliki seekor kura-kura, sehingga tidak memiliki pembanding untuk mengetahui perbedaan panjang cakarnya, maka kita bisa membandingkannya dari gambar yang tersedia.

Ekor Kura-Kura

Ekor kura-kura bisa juga dijadikan alat untuk mengidentifikasi kelamin kura-kura peliharaan kita. Ekor kura-kura  jantan biasanya terlihat lebih tebal dibandingkan ekor kura-kura betina. Selain itu ekor kura-kura jantan juga terlihat lebih berotot, ukurannya lebih panjang dan lebih besar jika dibandingkan dengan ekor kura-kura betina. Bentuk fisik ekor ini juga bisa membantu anak-anak agar lebih mudah mengidentifikasi jenis kelamin kura-kuranya. Jika kita memiliki hanya seekor kura- kura, kadang agak sulit juga menjelaskan perbedaan bentuk ekor ini.

Sepengamatan saya, kura-kura jantan juga cenderung melipat ekornya ke kanan, sedangkan betina cenderung melipat ekornya ke kiri ( kalau yang ini, kelihatannya membutuhkan pengamatan yang lebih lama lagi untuk mengatakan bahwa theory ini benar).

Plastron Kura-Kura.

Plastron atau bagian bawah kura-kura juga memiliki perbedaan dalam hal kecekungan. Jantan lebih cekung dibanding betina, karena jantan cenderung lebih suka naik ke punggung betina. Plastron yang cekung akan membantu kura-kura jantan agar tidak terjatuh dari punggung kura-kura betina yang licin. Karena lebih cekung, garis tengah plastron kura-kura jantan cenderung lebih bersih dan halus, sedangkan plastron betina lebih aus karena lebis sering kontak dengan tanah/lantai dasar kolam.

Anak-anak sangat senang bisa memelihara sendiri kura-kuranya. Walaupun yang namanya anak-anak selalu angin-anginan. Kadang semangat, kadang cuek terhadap binatang peliharaannya. Namun saya tetap senang, karena dengan cara begini dan pada saat senang  anak-anak bisa melakukan pengamatan, mencatat, menelaah dan meneliti serta belajar langsung dari alam tanpa harus menelan mentah-mentah seluruh informasi yang kita berikan. Mereka dengan bebas bisa mengekspresikan pendapat dan hasil pengamatannya sendiri. Bebas men’challenge’ saya dengan theorynya sendiri. Dan jika saya tidak tahu jawabannya, bisa bersama-sama mencari informasi di buku, majalah, browsing di internet dan dari sumber-sumber informasi lainnya.

22 responses »

  1. Anak2 tentunya semangat banget ya dapat praktikum anatomy langsung, anak2 makin Pinter pastinya dan makin sayang sama piaraannya

    Kura2 itu reptil, jadi memang mirip ular ya. Teringat ucapan Kayla , putri kecil ya teman blogger, Bibi Titi Teliti :”kura2 itu kan ular ketimpa batu” he..he..

    Like

  2. melalui kegiatan ini metode ilmiah sedang ditanamkan, ada pengamatan, pencatatan data, pembandingan, analisis data serta pengambilan kesimpulan. betapa bangganya para jagoan dibimbing mama hehe…

    Like

  3. Coba ajak ke Ujung Genteng atau CItirem Sukabumi. Tungguin dech sekitar jam 21.00-an biasanya suka nongol penyu hijau (Chelonia mydas) untuk bertelur. Sangat mengasyikan ketika menyaksikan mereka hendak bertelur …

    Like

  4. artikel yang sangat bermamffat saya jadi tau untuk membedakan jenis kelamin kura kura hanya dengan cara di perhatikan dari bentuk fisiknya saja…
    makasi made…
    sama dg gan budi saya juga tipikal orang yang angin anginan hehe….

    Like

  5. berbicara masalah jantan/betina….sptnya mmg sdh umum yg mb Ni, kalo yg jantan itu biasanya lebih kecil/langsing badannya. Ini sya kaitkan dengan ikan hias (sya pernah melihara ikan hias) dimana biasanya yg jantan ukuran tubuhnya lebih ramping dibanding yg betina (lebih lebar dan warna juga yg kurang mencolok)….pada ikan hias jantan biasanya warnahnya lebih memikat/cemerlang dibanding dengan betina……
    #lhokokmalahngebahasikan…..
    thx ya sharenya…..sukses slalu utk anda !

    Like

  6. Cara yang bagus memang dengan praktek langsung memelihara kura-kura sehingga anak-anak bisa lebih dekat melakukan pengamatan.
    Penjelasan ini menambah wawasan saya tentang kura-kura.
    Terima kasih
    Salam hangat dari Surabaya

    Like

  7. hebat bu made, ibu memerankan konsep,”ummu madrasatun” ~ibu adlah pendidik pertama dan utama. jarang sekali para ibu mau bersusah payah mendidik ilmu pengetahuan pada anaknya. seringnya hanya berfokus pada moral saja.

    Like

  8. Anak-anak pasti senang meng-eksplore binatang ini, mbak…
    Selain tidak buas, kura-kura juga dikenal sebagai binatang yang bisa dipelihara di dalam rumah dan ditaruh dalam sebuah wadah yang diberi air.

    Ssst, kalo saya tetep geli mbak Made, disuruh megang kepiting aja merinding lo 😀

    Like

  9. Pingback: Cerita Tentang Kura-Kura Kami. | nimadesriandani

  10. thanks ya mba…pas banget anak saya ada tugas presentasi hewan binatang peliharaan di rumah dan saya punya kura-kura dari saya SMA dan sekarang umurnya udah 18 tahun dan baru sekarang tau bagian tubuh kura-kura dan jenis kelaminnya setelah belajar dari blog ini 😀

    Like

Leave a reply to Ni Made Sri Andani Cancel reply