Pernah suatu pagi melintas di sekitar Palmerah, jalanan sangat macet. Rupanya banyak supir taksi yang parkir kendaraannya. Supir yang mengantarkan saya lalu bercerita bahwa tempat itu sangat ramai karena para supir taksi itu sengaja kesana untuk makan. Makan di sebuah warung nasi uduk. Saat saya melewati warung itu, sayapun sengaja memperhatikannya. Memang warung itu ramai sekali. “Nasi uduknya enak,Bu!” Katanya. Oo, pantes ramai sekali. Penuh!. Ia pun kemudian bercerita bahwa ia bertemu istrinya di sebuah Warung Padang yang sangat ramai di daerah Meruya.Waktu itu ia masih berprofesi sebagai supir angkot sekitar Kebun Jeruk. Karena melihat teman-temannya pada makan di warung itu, maka iapun ikut ke sana. Suatu hari ia melihat seorang pelayan baru di tempat itu. Masih kerabat si pemilik warung. Cantik dan manis. Mereka berkenalan dan akhirnya, jadilah mereka menikah. Gara-gara mengikuti arus para supir yang lain, alhasil bukan saja makanan yang enak yang ia dapatkan, namun juga jodoh. Saya tertawa mendengar ceritanya.
Kali berikutnya saya melintas di daerah Kebayoran, saya melihat lagi banyak sekali supir taksi yang parkir di sebuah jalan kecil. Saya lalu menebak. “Pasti ada warung makan enak di daerah sini”.Supir yang mengantarkan saya pun mengiyakan. “Benar, Bu. Ada warung makan enak dan murah di situ”. Saya memperhatikan. Dan bener saja. Rupanya para supir taksi itu pada duduk dan makan di sebuah warung tak jauh dari situ. Kemana supir angkot atau supir taksi datang berduyun-duyun untuk makan, biasanya menjadi petunjuk bagi yang lainnya bahwa di tempat itu pasti makanannya enak. Demikianlah kurang lebih ilmu yang diberikan supir itu kepada saya.
Saya jadi ingat beberapa pelajaran jalanan Jakarta yang lain yang pernah saya dengar dari para supir. Jika mau mengurangi penderitaan saat melewati alur jalan yang macet, maka ikutilah Metromini atau Kopaja. Supir Metromini atau Kopaja yang tiap hari melintasi jalur itu pasti hapal mana daerah yang berpotensi semrawut pada jam berapa. Akibatnya mereka cenderung akan mengantisipasinya sejak dini. Jadi kalau kita nyetir sendiri, jika kita melihat Metromini tiba-tiba mengambil jalur ke kanan, mungkin baik juga kita ikut ke kanan di tempat itu. Karena mungkin akan terjadi kepadatan yang tak terduga di jalur kiri. Mungkin ada bubaran pabrik, bubaran anak sekolah dan sebagainya. Sebaliknya jika Metromini ke kiri..ya kita ikut ke kiri. Karena mungkin akan ada sesuatu di jalur kanan!. Cara mudah menyetir tanpa harus berpikir.
Dimikian juga jika kita sedang macet. Jika tiba-tiba kita melihat banyak pedagang minuman ataupun kacang berkeliaran, itu pertanda bahwa jalanan super duper macet dan sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bersiap-siaplah untuk menikmati musik yang indah untuk menghilangkan bete.
Wah.. ternyata banyak sekali petunjuk jalanan yang bisa kita pelajari, diluar petunjuk resmi yang telah disediakan Pak Polisi.
hmmm kalau bahasa Jawanya : Enjoy Life ya mbak hehehhe
LikeLike
oh seperti itu… oke lah kalau begitu ta ikutin tuh metro mini kalau kebetulan ke Jakarta..
LikeLike
hihihi.. iya iya.. 😀 nanti saya juga begitulah kalau mau ke kota besar. ehehe
LikeLike
saran yang bagus mbak, soalnya BANDUNG akhir-akhir ini udah semakin macet.
LikeLike
Di Bali, kalau ada keramaian mendadak di jalur Gilimanuk – Denpasar itu petunjuk kalau baru saja ada kecelakaan lalu lintas, bu made. 🙂 Karena di sini kan agak sepi.
Memang banyak alami dan spontan di jalan. Dulu orang tua kita kalau melihat semut beramai-ramai keluar dan berpindah sarang, itu ciri-cirinya akan ada hujan lebat. Dan memang benar. 😀 … Petunjuk naluriah
LikeLike
Ikutin metro mini kurang ok Mbak, saya biasanya ikutin pejabat setelah mendahului … nah ini baru oke … 😀
LikeLike
Inilah hasil analisis situasi dan penyusunan strategi di sekolah jalanan, “Bersiap-siaplah untuk menikmati musik yang indah untuk menghilangkan bete” cara merespon situasi dengan apik nih Jeng Ade. Salam
LikeLike
klo aku: ngekorin ambulance mbak,,,hehehe,,,bisa ikut nylonong pas lampu merah
LikeLike
akhirnya menemukan kenyamanan di saat macet, iya ni itu banyak yang menggunakan juga…
LikeLike
hahahaha belajar dari arus, mengikuti dan akhirnya sampai pada hal yang tidak diduga (supir taksi ), lah mbak ni kalau metromininya mau pulang ke pool gimana tuch 😦 bisa-bisa malah nyasar loch hehehee
LikeLike
Banyak yang mau ngikutin metromini bagi yg punya mobil dan yg tinggal di jakarta tapi aku jauh dari jakarta tinggalku di kabupaten terpencil yaitu temanggung, aku tak ikutan ngikuti cerita yang ditulis mbak Sri Andani, aku tunggu cerita selanjutnya.
LikeLike
Iya. Nggak apa-apa. Memang kebetulan cerita ini mengambil latar-belakang Jakarta. Tapi tetap terimakasih atas kunjungannya. Barangkali lain kali tulisan saya lebih sesuai ya Mas Puji..
LikeLike
tipsnya boleh juga bun 🙂 aku juga suka mengikuti metromini kalau tidak tahu lokasi yang aku cari
LikeLike
Kalau saya di Jkt, biasanya naik busway biar nyaman atau taxi tp tdak pakai argo (harga kesepakatan) maklum tidak paham jalanan. Biasa adik saya suruh bawah mobil untuk jalan-jalan, tapi setelah membaca posting Bu Made saya jadi kurang nyaman juga kalau ikut-ikutan metro mini, jangan sampai salah kamar ^–^
LikeLike
Kalau saya di Jkt, saya biasanya merasa iba dengan anak-anak jalanan. Kata teman saya “kamu harus memberikan uang kepada anak jalanan, jangan sampai mereka adalah hasil perbuatanmu”
^–^
LikeLike
Kalau saya di Jkt, saya biasanya merasa iba dengan anak-anak jalanan. Betapa kerasnya hidup di Jkt. Kata teman saya “kamu harus memberikan uang kepada anak jalanan, jangan sampai mereka adalah hasil perbuatanmu” ^–^
LikeLike
Arus orang yang memberi petunjuk ini kan dipakai juga dalam strategi marketing ya Mbak Dani..Mobil2 disuruh parkir ditempat yg paling kelihatan duluan. Orang-orang disuruh antri di depan pisang goreng atau toko bakery yang baru buka…Hehehe..Karena kita adalah makhluk pengikut arus banyak, jadi ikutan pula dah antri. Pernah ikut antri roti BT yg milik pengusaha salon terkenal itu gak Mbak?
LikeLike
belajar memang dapat bersumber dari mana saja. namun patut pula untuk sedikit berhitung, seberapa besar nyali yang dimiliki?
LikeLike