Ketika menikmati sarapan pagi di hotel, teman saya tertarik kepada sebuah teko di atas meja yang digunakan untuk menghidangkan teh bagi kami. Saya jadi ikut mengamati teko itu. Teko cantik berbahan keramik. Dengan finishing coklat kelam mirip perunggu dan gagang dari logam. Terlihat sangat etnik dan elegant. Contoh sebuah ‘fine art’ yang tak akan saya lupakan. Teman saya rupanya juga jatuh cinta pada teko itu. Saya menghiburnya dengan mengatakan nanti kalau punya waktu, kita cari teko sejenis di toko-toko atau di pasar yang akan kita kunjungi. Namun sayang, hingga kami pulang kembali ke tanah air, teko dengan buatan seindah itu tak berhasil kami temukan. Sayangnya pula, saya lupa mengambil gambar teko itu.
Namun demikian, saya sempat juga mampir untuk melihat-lihat kerajinan keramik Vietnam di sebuah plaza keramik. Tentu saja saya lakukan pada malam hari, ketika semua pekerjaan sudah beres. Saya ingin melihat-lihat ragam, design dan gaya pembuatan serta finishingnya. Dari apa yang saya lihat, Saigon memiliki ragam keramik yang sangat banyak. Mulai dari keramik mewah dan mahal untuk ‘fine dining’ hingga hiasan meja maupun mainan kanak-kanak. Kwalitas buatannya sangat baik dan halus.
Dengan harga yang juga premium,membuat mata saya terbelalak. Tapi memang kwalitasnya sangat baik sekali. Barangkali selain dibuat oleh seorang maestro seni, keramik-keramik ini juga barangkali melalu proses pembakaran sempurna dengan temperatur yang sangat tinggi di dalam tanur. Tentu saja tak terbeli oleh saya. Kalaupun terbeli, barangkali bingung juga meletakkannya di mana. Saya juga tak bisa mengambil foto di toko itu. Untungnya ada sebuah toko keramik yang mengijinkan saya untuk mengambil foto-foto di sana. Jadilah saya bergaya miring ke kiri dan ke kanan, berfoto dengan latar belakang ratusan keramik itu. Sungguh pengalaman yang menyenangkan.
Tapi kebetulan toko yang membolehkan saya memotret, menjual keramik pajangan dengan gaya yang agak berbeda dengan keramik klasik. Harganya juga lebih masuk akal. Keramik di tempat ini bergaya etnik natural. Dengan finishing kelam, warna coklat, coklat tanah, hijau gelap,merah gelap dan sebagainya. Hampir semuanya memiliki colour grading dan finishing yang serupa. Namun jika kita perhatikan, jelas sekali beberapa design keramik ini dipengaruhi oleh aliran seni dari China, India, Thailand dan juga Jepang. Selain tentu saja memiliki unsur lokalnya juga. Melihat semua perpaduan aliran seni berbagai bangsa itu ada pada Keramik Vietnam masa kini ini, saya jadi berpikir.. hmm, betapa dunia itu memang selebar daun kelor. Betapa mudahnya benda-benda seni itu berfusi satu sama lain. Berbaur sedemikian luwesnya. Sehingga dengan mudah kita bisa melihat kesamaan yang indah di dalam perbedaan.
keren made dan cantik, dulu di sebuah seminar ada filosofinya kenapa patung keramik itu bisa cantik ketimbang batu-batu yang lain.
LikeLike
Nah..kenapa dong? Barangkalimau share sedikit?bagi-bagi ilmu…
LikeLike
di ceritakan di sebuah kisah (copy PVJ) hehehhe. dulu ada batu yang sedang ngobrol batu keramik dan patung keramik, si batu keramik ini merasa iri banyak orang yang memandang mengelus bahkan memoto patung keramik sedangkan si batu keramik tidak ada yang memperdulikannya padahal mereka sama-sama jenis dan juga dekat tempatnya, bertanyalah si batu keramik, “patung mengapa kamu bisa banyak orang yang menghargai bahkan memotomu padahallkita sama terbuat dari batu keramik”.
“itu semua,karena dulu aku bertahan ketika di gojlok di bakar sampai badan ku terbakar panas, berbeda dengan mu yang saat di gojlok sudah patah bahkan hancur, yang aku lakukan hanya bertahan ketika akudi proses dan jadilah aku seperti ini.
begitulah mba, oh ya biar lebih enak saya manggil apa ya mba takut salah 🙂
LikeLike
Kl nggak salah Vietnam ini juga termasuk punya tradisi keramik tua, tersimpan di museum2 juga.
sudah pasti barang mahal tak boleh difoto ya, maklum aja deh kita, walau penasaran juga lihat penampakannya
LikeLike
Ooh gitu ya Mbak? pantesan temanku bilang kalau Vietnam itu memang sangat terkenal dengan keramiknya dari jaman dulu,
LikeLike
Mbak Dani, saya termasuk yang percaya bahwa seni tidak ada yang asli. Karena rasa seni itu dikomunikasikan. Objek kemonukasi bisa menyebar kemana-mana, mengikuti perjalanan umat manusia. Jadi gak aneh gaya keramik china, thailand, india dan thailand nge-blend membentuk keramik Vietnam. Keramik di Indonesia pasti juga terjadi demikian…Dan aku ikut jatuh cinta memandangi keramik2 yg ada dalam foto ini. Duh kok bisa begitu cantik ya
LikeLike
Bener juga ya Mbak Evi. Belum pernah terpikir olehku sebelumnya. Tapi memang iya, aliran seni ini tidak ada yang murni tanpa kemiripan dengan yang lainnya. Barangkali memang karena rasa seni itu dikomunikasikan ya Mbak..
LikeLike
mmpir dulu ahh…..ketempat mb Ni lihat2 benda koleksi seninya… 🙂
LikeLike
He he silakan Bens.Koleksi benda-benda seni milik orang yang kupublikasi he he
LikeLike
aduuuuuuh. .
kalau mampir sini bikiin ngileeeeeeeeer teruuuus ya bunda. . 😀
LikeLike
Saya suka melihat-lihat benda seni,Idah. Cuci-cuci mata he he…Walaupun tidak perlu memilikinya,,
LikeLike
cantik cantik keramiknya Made…Made jadi pilih yang mana ??
LikeLike
Iya cantik-cantik banget. Pengen beli sih, tapi takut pecah dalam perjalanan. Dulu pernah beli keramik dari Kasongan dekat Yogya. Bagus-bagsu banget. Kubawa ke Jakarta, ehhh pecah semua di perjalanan…
LikeLike
Ni Made, enak ya kerja sambil cuci mata…bawa oleh-oleh berupa postingan juga nggak apa, kan kita-kita bisa ikutin ceritanya 😀
LikeLike
Ya. Kan kalau pergi untuk urusan sendiri terlalu mahal Pak..
Sekarang kalau pergi-pergi kemana-mana saya mulai mau nulis..he he ini salah satu pengaruh bikin blog ya pak Aldie..
LikeLike
Bentuk apapun, keramik selalu menarik perhatian saya, apalagi kalau dibuat dengan citarasa seni yang tinggi.
Kalau di Indonesia kebanyakan yg produksi masal dan terkesan agak asal2an.
(Kecuali kalau di acara pameran)
LikeLike
Ya Pak. Sebenarnya di Vietnam ini juga saya lihat begitu Pak. Ada yang seni produksi masal untuk mengikuti trend keinginan pembeli (kebanyakan begitu sih), tapi ada juga sedikit yang memang diproduksi sesuai dengan cita rasa senimannya dan bukan sekedar mengikuti arus gelombang selera konsumen.
LikeLike
hmm mungkin ya…. Vietnam kan berada dalam pengaruh Perancis, dan Eropa punya kerajinan keramik juga halus. Sehingga perpaduan eropa dan asia bisa menyatu dan membuat ciri khas keramis Vietnam yang memang terkenal. Eh tapi aku bukan ahlinya, mungkin ada teman lain yang lebih menguasai.
LikeLike
Ya..saya dengar konon katanya keramik Vietnam sangat termashyur ya..
LikeLike
Pemrosesan keramik menjadi barang seni selalu mengundang decak, trimakasih jeng ikut menikmati karya seni keramik Viet di sini. Viet membuka diri ya jeng melalui ciri fusi budaya. salam
LikeLike