Thai Jasmine: Putihnya Putih…

Standard

Saya paling suka berjalan-jalan di perumahan baru jadi di seputaran bintaro. Di perumahan baru jadi, tentu saja penghuninya baru semua. Karena masih baru, biasanya sedang giat-giatnya membuat dan menata tanaman di halamannya masing-masing. Berbagai jenis kreasi dan gaya taman bisa kita lihat di sini. Mulai dari  gaya Jepang dengan ornament kerikil, pasir, bonsai dan kolam koi, gaya Bali dengan memanfaatkan Kamboja dengan kolam Teratai ataupun pot Lotus  lengkap dengan sarung yang membelit pohon penaungnya, gaya padang pasir dengan menonjolkan berbagai jenis kaktus dan bebatuan, dan sebagainya hingga gaya bebas hutan tropispun ada. Namun dari sekian jenis element pendukung taman yang terlihat, ada sejenis tanaman yang saya lihat sedang trend dan bayak sekali digunakan di hampir semua halaman setahun dua tahun belakangan ini. Apapun jenis dan gaya tamannya, tanaman ini nampaknya ada diantaranya.

Itulah Thai Jasmine (Wrightia antydisentrica), atau yang dikenal oleh tukang tanaman sebagai Melati Thailand. Banyak juga yang menyebutnya dengan nama Bunga Milky Way. Tentu saja sesuai dengan namanya,tanaman ini sangat mirip tampilannya dengan Melati. Apalagi jika kita lihat dengan sepintas lalu. Daunnya sangat mirip melati. Hijau tua. Batangnya nampak lebih tegak dan tidak selunglai melati (mirip batang tua dari tanaman melati), dan bunganya sangat indah. Sangat putih. Derajat keputihannya melebihi melati. Warna putih yang membawa keteduhan. Dan secara keseluruhan , bunga tanaman ini tampak sangat anggun.

Bunganya sendiri terdiri atas 5 kelopak  yang menyatu dengan bagian tengah yang berwarna putih berumbai dan sari yang berwarna kuning,

Namun ada satu hal yang kurang menyenangkan dari tanaman ini. Yakni agak sulit dibiakkan dengan cara di setek. Pembiakan yang terbaiknya adalah dengan cara mendekung (mencangkok). Saya lihat banyak tukang tanaman menempelkannya pada batang tanaman lain yang sejenis dengan teknik okulasi. Biasanya ditempel pada batang tanaman yang besar sehingga mirip bonsai tua sepintas lalu.  Sebagai akibat, harga tanaman inipun melambung tinggi.  Beberapa kali saya mengurungkan niat saya membeli tanaman ini karena merasa tukang tanaman menawarkan kepada saya dengan harga yang terlalu tinggi dan tidak masuk akal.

Syukurnya, Oma di depan rumah saya memiliki dua batang tanaman ini. Sehingga setiap hari saya bisa ikut menikmati keindahan bunganya tanpa harus membeli. Tanaman ini kelihatannya sangat menyukai sinar matahari. Terlihat dengan jumlah bunga yang banyak sepanjang tahun tanpa henti, ketika ditempatkan di halaman depan rumah yang menghadap ke timur.

Tidak seperti melati, bunga ini tidak menebarkan wangi. Walaupun warna dan tampilannya sangat cantik dan mirip melati.

13 responses »

Leave a comment