Gerimis mulai berkurang, beberapa orang lelaki lengkap dengan helpnya mengacung-acungkan tangannya. Awalnya saya agak bingung. Apa yang dilakukan oleh orang-rang itu?Mengapa ia mengetok-ngetok jendela pengemudi dan memberi tanda dengan telunjuknya? Akhirnya saya ingat, bahwa mereka adalah orang-orang yang membujuk pengendara agar mau mengikuti mereka melalui jalan pintas menuju Puncak. Tentu saja dengan maksud agar mendapat upah sebagai penunjuk jalan. Profesi baru yang muncul akibat kemacetan. Kami tidak mau. Terutama karena sebelumnya kami pernah mencoba jalur itu, bahkan lebih parah macetnya ketimbang jalan besar yang lebih resmi. Ujung-ujungnya kami sampai di Puncak setelah hampir lima jam berjuang di jalan sempit yang penuh dengan para Pak Ogah yang meminta uang di setiap tikungan. Jadi tak ada gunanya juga mengikuti mereka. Toh hasilnya tidak akan lebih baik juga. Read the rest of this entry
Mar30