Hari berikutnya di Vietnam Utara diisi dengan perjalanan ke Ha Long Bay. Perjalanan ditempuh selama sekitar 4 jam. Melalui jalan utama Vietnam yang menurut guide kami jika diteruskan akan menuju ke China. Saya mendengar angka kecelakaan di jalur ini sangat tinggi, sehingga pemerintah menerapkan peraturan dilarang ngebut. Bus hanya boleh berjalan dengan kecepatan yang sangat rendah di jalur ini. Sehingga jalur Ha Noi – Ha Long yang sesungguhnya tidak terlalu jauh itupun hanya bisa kami tempuh dalam waktu yang cukup panjang. Tapi tidak apa-apa,karena selain bagus untuk keselamatan banyak juga yang bisa kami lihat di jalanan.
Satu hal yang menarik adalah hamparan sawah yang luas nan menghijau di kiri kanan di luar kota Ha Noi. Bebek bebek terlihat banyak berjemur di pinggir sungai. Para petani yang sedang sibuk bekerja di sawah, para wanita yang mengangkat hasil pertanian dan mengangkutnya dengan sepeda. Mengingatkan akan pedesaan di Indonesia yang dulu juga subur dan hijau oleh hamparan sawah. Udara yang sejuk dan air yang melimpah, membuat pertanian merupakan bidang yang sangat sukses di Vietnam. Jadi terbayang wangi beras Vietnam yang dihasilkan oleh sawah-sawah berair jernih ini.
Kuburan Di Tengah Sawah.
Ada satu pemandangan yang sangat menarik di daerah persawahan di Vietnam, adalah banyaknya kuburan di tengah sawah. Awalnya saya pikir itu adalah batu penanda sesuatu. Namun lama-lama saya perhatikan ternyata itu adalah makam. Bukan hanya ada satu atau dua sawah yang memiliki batu nisan itu. Namun jumlahnya cukup banyak. Ada yang hanya satu batu nisan. Namun ada juga tiga buah atau bahkan ada yang lebih dari sepuluh. Oh! Rupanya ketika perang Vietnam berlangsung, pertempuran sering terjadi di tengah sawah. Banyak korban berjatuhan dari pihak Vietnam,yang menyebabkan 3 juta jiwa atau sekitar 10% dari jumlah penduduknya saat itu meninggal dunia di medan perang. Dan karena situasi sedang panas dan berbahaya, banyak pihak keluarga yang tidak sempat membawa jasad para korban dan menguburkannya dengan layak di tempat pemakaman umum. Itulah sebabnya, banyak diantaranya yang dikuburkan langsung di tempat kejadian. Ya..di tengah sawah itu!.
Perang memang selalu meninggalkan cerita kelu. Duka dan airmata. Bahkan hanya jejak –jejak batu nisan di tengah sawah itupun meninggalkan goresan kepedihan di hati saya yang melihatnya.
Embroidery, Orphan & Disabilities.
Perang ternyata tidak hanya meninggalkan derita hingga di sana saja. Saya diceritakan oleh guide kami bahwa pada saat perang banyak sekali tentara Amerika yang menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan meracuni tanaman , air dan lingkungan sekitarnya dalam upaya menangkap tentara Vietnam (Vietkong) yang bergerilya. Sebagai akibat dari pencemaran lingkungan ini, banyak sekali bayi-bayi di daerah perang yang lahir setelahnya mengalami cacat fisik. Selain mereka yang yatim piatu.
Pemerintah Vietnam berusaha membantu mereka dengan melatih ketrampilan sulam menyulam yang bisa mereka lakukan dan menampung serta mengajak berbagai pihak guna memasarkan hasil karya mereka. Kami sempat diajak mampir di sebuah Supermarket yang khusus menjual karya-karya seni dan termasuk juga di dalamnya hasil karya mereka itu. Sungguh mengagumkan. Karya embroidery yang takpernah saya pikirkan sebelumnya. Saya melihat sendiri bagaimana mereka menyulam dari contoh lukisan cat air/foto yang ada, lalu menterjemahkannya dengan benang dan jarum di atas kain yang dicancang, dan hasilnya….persis sama dengan lukisan/foto yang dijadikan contoh. Luar biasa!. Mereka bisa membuat hasil lukisan benang itu sangat serupa. Gambar gadis-gadis Vietnam dengan baju panjangnya yang tertiup angin, sepeda, topi kerucut, perahu, binatang, pohon-pohon dan daun-daun, semuanya terlihat seperti lukisan cat air/cat minyak. Termasuk bayangan-bayangan yang ditimbulkan serta dimensinya. Saya terkagum-kagum melihatnya.Akhirnya sayapun membeli 2 buah lukisan karya anak-anak penyandang cacat itu.
Jangankan dilakukan oleh anak-anak yang mengalami kekurangan fisik, bahkan jika itu dilakukan oleh orang yang sehat tanpa cacatpun saya tetap terkagum-kagum.Sangat salut akan upaya pemerintah Vietnam dan berbagai pihak yang telah membantu anak-anak yatim piatu dan penyandang disabilities ini.
Beberapa saat kemudian tibalah kami di pelabuhan di Ha Long Bay. Sebuah pelabuhan yang sangat penuh dengan ratusan kapal cruises yang siap mengantarkan kita untuk berkeliling di perairan teluk itu. Kembali saya terkagum-kagum akan betapa seriusnya pemerintah Vietnam mengurus daerah wisatanya sehingga ribuan wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang berbondong-bondong ke Ha Long Bay setiap harinya. Daerah wisata yang tertata dengan baik, pemasaran yang memadai dan harga yang menarik juga. Pantes saja laku! Semoga Indonesia segera bisa mengambil hal-hal baik dan positive yang telah dilakukan oleh negara lain untuk diaplikasikan, guna meningkatkan jumlah wisatawan yang masuk ke negara kita.
Kapal cruise yang saya tumpangi melepaskan jangkarnya dan kamipun bergerak memecah buih ombak menuju perairan laut. Saya melihat beberapa kapal kecil terapung di tengah laut dan berusaha mendekati kapal yang saya tumpangi. Setelah mendekat, saya bisa melihat rupanya kapal kecil itu menjajakan makanan dan buah-buahan kepada penumpang kapal cruise. Saya selalu kagum akan kegigihan para pedagang kecil ini. Api semangat yang tak pernah surut.
Kapal terus melaju. Para awak kapal menghidangkan makanan yang lezat untuk kami santap siang itu. Tentu saja makanan laut alias Sea Food. Ada kepiting, kerang, udang,ikan dan cumi. Rasanya sangat serupa dengan masakan sejenis di tanah air.
walaupun memiliki kekurangan mereka tetap semangat bekerja ya bun
LikeLike
Ya.. Mereka sangat gigih, Mbak. Selain itu pemerintahnya juga sangat aktif memfasilitasi..
LikeLike
wah, makan enak………..
hati2 ya, mbak……
LikeLike
Ya..makanannya sih enak..tapi habis itu asam uratnya naik kali Yisha he he..
LikeLike
Aku suka bgt vietnam
LikeLike
Ya…. Menarik banget ya Non..
LikeLike
Hasil karya sulaman anak-anak itu memang mengagumkan, apalagi ada yang menyulamnya pakai kaki karena tidak punya tangan. Perang memang selalu menyedihkan 😦
LikeLike
Kepedulian dan upaya pemerintah dan orang orang di sekitarnya dalam memberdayakan mereka sungguh sangat mengagumkan..
LikeLike