Anak saya bertanya, apakah saya memiliki buku cerita rakyat Indonesia yang ia bisa pinjam untuk dibawa ke sekolah. Saya membongkar rak buku dan menemukan cukup banyak buku cerita rakyat yang bisa ia pinjam. Saya lalu menyarankan agar ia membawa buku cerita Cindelaras dan Jaka Tingkir dan tidak lupa mengingatkan anak saya agar jangan lupa mengembalikannya lagi ke rak buku jika ia sudah selesai dengan kegiatan sekolahnya.
Saat itulah saya melihat kembali sebuah buku tua milik saya yang sudah agak sobek sobek di bagian sampulnya. AESOP’S FABLES. Sudah usang. Dan tentunya sudah lama sekali sejak terakhir kali saya membacanya. Ada lebih dari 200 cerita yang dimuat di dalamnya. Cerita pendek-pendek. Anak saya ikut tertarik melihat buku yang covernya sudah agak compang camping itu. Dan karena Liburan Lebaran sudah mulai, maka saya berjanji kepada anak saya akan menceritakan kepadanya satu per satu setiap hari selama liburan. Sisanya, saya persilakan ia membacanya sendiri.
AESOP menurut legenda adalah seorang budak yang lahir di Sardis di pulau Samos, Yunani. Konon hidup antara tahun 620 – 560 sebelum masehi. Menurut cerita Aesop dibebaskan oleh tuannya karena pengetahuan dan kebijaksanaan yang dimilikinya. Sebagai warga yang merdeka, kemudian ia pergi ke Athena dan menjadi sangat terkenal dengan cerita-ceritanya. Kebetulan pada saat itu, Athena di perintah oleh seorang tyrant yang bernama Peisistratus yang anti terhadap kebebasan berbicara. Karena Aesop sedemikian terkenalnya, dan kisah-kisahnya pun banyak menyentil kebijaksanaan politik pemerintah dengan kisah-kisah yang diperankan berbagai binatang, maka Aesop pun ditangkap. Akhirnya ia dihukum mati karena dianggap menghujat dan dilemparkan dari tebing.
Buku ini ditulis oleh Jack Zipes, dan diterbitkan pada tahun 1992 oleh penerbit New American Librabry. Tak terasa sudah lebih dari 20 tahun yang lalu. Saat itu harganya US $ 4.95. Meskipun ada yang mau membeli, tentu saja saya tidak mau menjualnya sekarang .
Saya senang membaca cerita-cerita pendek Aesop – karena banyak pelajaran yang bisa saya petik darinya.
Sering denger judulnya. Baru tahu sejarahnya Aesop. Tragis juga ya dilempar ke tebing. Semoga pesan2 moral dalam ceritanya bisa diserap anak yang membaca ya.
LikeLike
Sungguh pilihan yang tepat dan bijak untuk tidak melepas buku tua tersebut. Dulu waktu saya masih kuliah, juga pernah membaca Aesop.
Just info. Hal yang terbaru, ada komunitas kreatif yang membuat cerita fabel dalam bentuk wayang. Menarik banget. Kita bisa menonton pementasannya di Youtube.
Ini blognya: http://dongengkancil.wordpress.com/
LikeLike
saya ada beberapa buku dongeng indonesia hadiah bun
LikeLike
yisha pengin…………
LikeLike
belum pernah baca buku Aesop ini mbak
LikeLike
iya sayang bgt kl dijual, Mbak 🙂
LikeLike
Aku malu… cerita Cindelaras aja aku lupa kayak apa hahaha,
belum pernah denger buku Aesop aku mbak 😀
LikeLike
Mbak Dani, rupanya Aesobs termasuk salah satu orang jenius yg tidak menguntungkan penguasa..Dan mereka yg mendapat berkah ini selalu berakhir mati dengan kesedihan bagi yg ditinggalkan 🙂
LikeLike
Wah buku bagus tuh, Mbak. Aku juga punya, tapi edisi yang baru. Betul ceritanya bagus dan sarat pesan moral.
LikeLike