Pagi ini saya terbangun oleh suara cicit nyaring di tepi sungai belakang rumah. Ribut sekali. Saya belum tahu suara apa itu.Sedikit perlu berhati-hati , takutnya suara anak burung yang sedang disergap ular. Siapa tahu. Saya mencoba menelusuri dinding sungai dan menemukan arah suara cicit yang semakin nyaring dari arah pohon kayu Ketapang (Terminallia catappa) di seberang sungai. Cukup lama saya tidak begitu yakin suara apa itu. Tapi akhirnya saya mengetahui bahwa itu adalah suara bercericit anak burung Kedasih (Cocomantis merulinus). Tidak terlalu jelas. Tapi burung itu kelihatan tidak sendirian. Ada beberapa ekor burung lain yang juga bergerak-gerak naik ke atas dan turun ke bawah di cabang pohon Ketapang itu. Ada burung Prenjak. Ada burung Cerukcuk dan ada juga burung Kipasan. Burung -burung itu tampak seperti menguber-uber anak Burung Kedasih itu yang sibuk mencicit dan meloncat dari satu cabang ke cabang lainnya.
Apa yang terjadi? Kemungkinan besar anak burung itu baru keluar dari sarangnya karena sarangnya sendiri sudah sangat kesempitan. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, burung Kedasih (Plaintive Cuckoo, atau disbut juga dengan Burung Wiwik Kelabu, burung Tit Tut Tit, burung Cirit Uncuing) adalah salah satu anggota keluarga Burung Kukuk yang sering disebut sebagai burung parasit. Induk burung ini sangat pemalas. Ia tidak mau membuat sarang dan lebih senang menitipkan telornya di sarang burung lain (biasanya Burung Prenjak – Orthotomus sutorius). Ketika induk burung Prenjak keluar meninggalkan sarang sebentar untuk mencari makan, diam-diam si induk burung Kedasih ini mendatangi sarang burung Prenjak dan meletakkan telornya di situ. Agar tidak mencurigakan, induk burung ini biasanya mencuri telor si burung prenjak dan menggantikannya dengan telornya sendiri. Telor burung Prenjakitudimakan oleh induk burung Kedasih. Sehingga ketika si burung Prenjak datang lagi, ia tidak tahu kalau telornya telah tertukar sebutir. Jahat ya?
Tapi burung Kedasih ini memang kelakuannya sudah badung sejak bayi. Sejak baru lahir, ia sudah culas. Berusaha menendang telor-telor burung Prenjak agar semua makanan yang dibawakan oleh si induk Prenjak diberikan hanya untuk dirinya saja. Karena saya tidak punya video untuk menggambarkan kebadungan si bayi burung Kedasih ini,saya meminjam video di youtube yang diupload oleh Artur Homan berjudul “Common Cuckoo chick ejects eggs of Reed Warbler out of the nest.David Attenborough’s opinion “.
Induk burung Prenjak itu terus memberi makan bayi durhaka itu tanpa pernah menyadari bahwa bayinya itu sebenarnya adalah bayi burung Kedasih. Bayi yang telah menendang telor-telornya sendiri hingga terjatuh ke sungai. Ia terus memberi makan tanpa lelah. Walaupun kini badan si burung parasit itu jauh lebih besar dari dirinya sendiri. namun ia tak lelah sama sekali demi bayi burung yang disangka anaknya itu. Terlihat dengan betapa sibuknya ia bolak balik membawakan capung,ulat, tempayak dan belalang untuk anak burung itu.
Induk burung Prenjak ini terlihat baru datang membawakan anak burung Kedasih makanan. Diparuhnya terlihat seekor serangga hasil tangkapannya yang ia bawakan untuk bayi burung Kedasih itu.
Induk burung itu lalu meloncat naik mendekati dan melolohkan serangga itu ke mulut anak burung Kedasih itu. Anak burung itu berhenti mencicit sebentar. Namun tak seberapa lama kemudian iapun ribut dengan manjanya memanggil manggil induk Penjak untuk menyuapinya kembali.
Induk burung Prenjak itupun datang kembali membawakan makanan untuknya. Demikian terus bolak balik hingga sore hari. Aduuuh benar-benar kasihan saya melihat induk burung Prenjak itu. Entah sampai kapan ia akan menyuapi. Entah kapan ia akan sadar bahwa itu bukan anaknya, tapi pembuuh calo anak-anaknya yang di dalam telor. Semoga kelak ia masuk surga.
Kelihatannya burung-burung lain sudah tahu kelakuan anak Burung Kedasih yang jahat ini. Contohnya adalah si Burung Kipasan yag keihatan galak dan berusaha mematuk anak burung ini. Demikian juga si burung Cerukcuk, kelihatan sangat curiga dan ikut mengejar-ngejar anak burung Kedasih ini.