Mengamati Burung Perkutut Di Alam Bebas.

Standard

PerkututSalah satu burung yang paling banyak diburu manusia di Indonesia khususnya di Pulau Jawa adalah Burung Perkutut.  Karena Burung ini dianggap sebagai penentu ‘status’  dar pemiliknya dan juga dipercaya membawa nasib baik kepada pemiliknya. Entahlah kebenarannya.  Bisa dibilang saya sangat jarang sekali bisa menemukannya di alam liar. Saya sempat menemukannya terbang bebas di Bali, walaupun tidak semudah menemukan Tekukur. Namun selama saya tinggal di Jabodetabek, saya belum pernah melihatnya barang seekorpun terbang bebas. Semuanya hanya di dalam sangkar.  Terbayanglah bagaimana kagetnya saya ketika tiba-tiba melihat seekor burung Perkutut menclok di batang pohon Keluwih di tepi sungai di belakang rumah saya?

Awalnya saya menyangka itu anak Burung Tekukur. Karena ukuran tubuhnya yang kecil. Dan saya hanya melihatnya dari kejauhan. Sementara mata saya minus agak berat.  Tapi lama-lama saya curiga. Itu bukan anak Tekukur, karena tingkah laku hinggapnya agak berbeda. Saya segera mengambil kamera dan men-zoom hasil jepretan saya. Wah.. Perkutut!.  Perkutut dewasa. Alangkah girangnya hati saya. Perkutut di alam bebas. Baru pertama kali ini saya melihatnya di Jabodetabek. Barangkali  ia lepas dari kandang pemiliknya.Sepasang Perkutut

Lama saya menonton Burung itu yang hanya diam duduk di cabang pohon itu. hanya bergeser sedikit atau memutar posisi bertenggernya. Kelihatan seperti tak punya selera untuk terbang atau berpindah. Agak lama kemudian, seekor burung Perkutut lain muncul dan hinggap di sebelahnya. Kini saya melihat mereka sepasang. Nah..kalau sepasang begini,saya menjadi tidak yakin apakah burung ini memang burung peliharaan yang berhasil kabur ?Apakah mungkin lepas berpasangan?  Atau memang burung asli yang bebas di alam?

Keluarga Perkutut

Berikutnya hinggap dua ekor Burung Perkutut lain.  Waduuh sekarang ada empat ekor.  Tapi  yang dua ini kelihatannya adalah anak-anak burung Perkutut, karena warnanya agak lebih coklat dan sayap serta ekornya juga masih pendek. Saya rasa umur mereka baru sekitar dua tiga minggu.  Sedang diajarkan terbang oleh induknya. Sangat senang menonton tingkah laku keluarga perkutut ini.

Induk Perkutut dan anaknya

Burung Perkutut, alias Zebra Dove (Geopelia striata),sebenarnya merupakan burung yang umum di Indonesia.Namun saya pikir, kebanyakan burung yang diperjualbelikan di tukang burung adalah hasil penangkaran. Burung Perkutut termasuk burung yang lumayan jinak. Umumnya tidak terlalu merasa terganggu akan kehadiran manusia. Jika sudah menclok di sebuah cabang, ia akan cenderung berdiam diri di sana. Agak berbeda dengan kebiasaan Burung Tekukur yang biasanya lebih curigaan dan cepat terbang jika di sekitarnya ada manusia.  Di alam liar biasanya membuat sarangnya tidak terlalu tinggi. Telurnya umumnya dua butir. Anaknya berwarna sedikit kecoklatan, kepalanya berwarna putih dengan garis kecoklatan. Sedangkan yang dewasa umumnya memiliki warna kepala abu-abu kebiruan. Dada burung Perkutut berwarna coklat namun dari leher hingga ke bagian badan lainnya bergaris-garis hitam putih mirip kudan zebra. Burung perkutut memiliki ukuran tubuh yang kecil.  Makanannya adalh biji-bijian.

Saya menonton tingkah laku anak-anak dan induk burung ini hingga senja berubah menjadi gelap. Dimanakah mereka tidur? semoga tidak ada manusia jahil yang menangkapnya.

6 responses »

  1. ya pasti ada sarangnya dong ya buat mereka tidur.. hehe.
    ngomongin burung jadi inget beberapa waktu lalu gua lagi jalan sama emma ke supermarket. di lapangan parkir ada burung yang kayaknya sayapnya injured jadi gak bisa terbang, cuma jalan2 doang di parkiran. si emma seneng banget ngeliatinnya.

    setelah belanja, pas pulang, si emma pengen liat lagi. tapi langsung gua alihin perhatiannya karena gua ngeliat burungnya udah kelindes mobil. serem dah. untung si emma gak ngeliat.

    Like

  2. Mau nanya..itu pke kamera + lensa apa buat motret burungnya..trus jarak pengamatan kira2 brapa meter.
    Pengen bgt mengamati burung di alam liar.

    Like

Leave a comment