Suatu ketika, saya sedang mengambil foto-foto di sebuah pasar traditional dan mengobrol dengan orang-orang sekitar. Seseorang bertanya kepada saya, apakah saya seorang wartawan? Saya menggeleng. Bukan!. Saya bukan seorang wartawan profesional. Lalu mengapa memotret-motret dan bertanya ini itu?. Saya menjelaskan bahwa saya hanya senang menulis. Menulis di dunia maya. Saya ngeblog. Saya memotret dan bertanya ini-itu untuk mendukung apa yang akan saya unggah ke dunia maya. Ooh!.
Anehnya orang itu menyangka saya memiliki toko online. Menjual produk di dunia maya. Saya menggeleng. “Saya hanya menulis. Bukan berdagang” kata saya lagi. Oooh!. Lalu ia bertanya lagi, apakah saya mendapatkan uang dari tulisan saya? Ada yang membayar jika saya menulis? “Tidak!” Jawab saya. Sungguh!. Setidaknya untuk saat ini. Entahlah ke depannya.”Saya menulis, hanya karena saya senang menulis. Tidak ada orang yang membayar” kata saya.
Orang itu heran dan tidak mengerti mengapa saya melakukan itu. Mengapa bersusah-susah menulis jika tidak menghasilkan uang? Apa untungnya?. Hmm…apa untungnya ya? Saya tidak bisa menemukan jawabannya dengan seketika. Tapi gara-gara pertanyaan itu saya jadi merenung. Benarkah jika kita menulis tanpa bayaran tidak memberi keuntungan apa-apa bagi diri kita?.
Bagi saya menulis walaupun tanpa bayaran, tetap sangat menguntungkan. Mengapa?
Pertama, sudah pasti karena saya sangat senang menulis. Bukankah kesenangan itu bisa kita anggap sebagai sebuah keuntungan? Saya merasa sangat beruntung karena bisa membuat diri sendiri senang dengan menyalurkan hobby menulis. Menulis di blog rasanya seperti menuis catatan harian…
Kedua, jika saya menulis, maka yang saya tulis adalah tentang kejadian sehari-hari yang menarik perhatian saya. Tentang hal-hal yang saya alami atau lakukan, tentang pemikiran-pemikiran saya, tentang alam sekitar, tentang sikap atau perbuatan baik orang-orang di sekitar yang menginspirasi saya. Menuliskan hal-hal yang menyenangkan dan memberi inspirasi membuat saya lebih mudah mengingat, mengenang dan mengambil inti sari pelajarannya.
Ketiga, menulis juga memungkin saya untuk berbagi kepada orang lain. Jika ada hal-hal yang menurut saya menarik atau berguna untuk diri saya, maka saya pikir barangkali ada orang lain juga yang mau mendengarkan? Atau mengambil inspirasi dan ide-idenya?
Dan yang keempat dan menurut saya paling penting adalah – jika kita menulis, bukan saja kita sharing pemahaman dengan orang lain namun juga meningkatkan pemahaman kita dengan signifikan terhadap topik yang kita tuliskan. Ketika ingin membagi pengetahuan ataupun pengalaman dengan orang lain, mau tidak mau terpaksa kita menggali isi kepala kita untuk mendapatkan pemahaman terbaik yang kita miliki untuk kita keluarkan. Menulis membuat kita menyikat kembali isi otak kita dengan cermat. Atau bahkan mungkin mencari referensi-referensi tambahan untuk mendukung tulisan kita, entah dengan cara bertanya, membaca, meneliti data atau gambar-gambar dan sebagainya. Dengan demikian pada moment kita menulis, maka di moment itupun pemahaman kita ikut meningkat. Kita menyegarkan pemahaman kita atau bahkan menerima pemahaman-pemahaman baru. Ada mekanisme memberi (sharing pemahaman) dan mekanisme menerima (meningkatkan pemahaman) di sini.
Jadi nett-nett kesimpulannya, walaupun tidak ada yang membayar, tetap saja menulis itu memberi keuntungan bagi kita yang memang senang melakukannya.
Ayo kita menulis!.
Jawaban sederhanaku begini.. Menulis & ngeblog itu hobi. Ada yang hobinya menjahit, melukis, berkebun, dan hobiku menulis dan blogging.. Biasanya br pd kebayang, krn orang yang hobinya menjahit, melukis dan berkebun jg kebanyakan gak dibayar kan? 😉
LikeLike
kalau menulis sudah jadi kesenangan berarti update blog itu bukan sebuah beban.
Sayang sekali saya masih berat untuk terus eksis.
LikeLike
Sama mba, aku juga nulis karena seneng aja dan emang lebih senneg kalau dibayar haha
LikeLike
Sangat setuju. Menulis adalah untuk berbagi cerita yang menginspirasi kebaikan, berbagai pengetahuan dan wawasan. Jika dilakukan secara tulus dan sukarela, semoga ada kebaikan yang segera menghampiri.
LikeLike
Setuju banget Mba Dani. Meskipun tidak ada yang membayar, menulis menguntungkan buat kita. Pernah baca kalau menulis itu ibarat komputer yang mencetak data yang tersimpan di memorinya untuk dapat meringankan beban kerja penyimpanannya. Hehehe.
LikeLike
iya bener.. menulis karena seneng aja ya. walaupun tanpa dibayar. tapi kalo sampe ada yang mau bayar ya pasti lebih seneng lagi 😀
LikeLike
Ayoo menuliis… !!!
*nyemangatin diri sendiri lagi* hehe
LikeLike
Menulis itu bikin awet muda Bu, secara semua uneg-uneg keluar dengan tertata baik, kemudian bisa tersenyum dengan mudah walau di depannya hanya monitor. Kalau ada yang membayar bertambahlah senyumnya 😀
LikeLike
menulis untuk berbagi, nanti akan ada waktunya hasil tulisan itu akan bernilai sangat tinggi. Kalau menulis tujuannya untuk mendapatkan uang cepat kan ada jalurnya sendiri.
LikeLike
Reblogged this on Ruhuldy Marsaoly and commented:
Menulislah, meski bukan untuk orang banyak. tapi dikemudian hari, biarlah anak-cucu yang melanjukan pesan dari huruf-huruf yang berbaris. Semoga!
LikeLike
Setuju banget ibu. Ternyata banyak banget yg saya tidak tahu didunia ini. Menulis menjadi proses self learning dan sukur-sukur ada yg baca.
LikeLike
Paling tidak untuk anak-cucu kita dikemudian hari yang akan menikmatinya atau juga bahkan mereka yang akan meneruskan kisah dari tulisan yang belum selesai.
LikeLike
Quote Pramudya Ananta Toer selalu terngiang di telingaku mbak. Biar makin semangat nulis.
LikeLike
Iya banget deh, banyak temenku yg tanya, kenapa kamu menulis sedang kamu tak mendapatkan uang darinya? Aku hanya tersenyum, tak bisa aku jawab karena memang tak hasilkan uang. Tapi dalam hati, apa yang aku pikirkan sama persis dengan apa yang ada ditulisan atas ini 🙂 Semangat nulis!
LikeLike
Giamana pun tetep untung di kita Mbak, walaupun ngga dibayar.. Ada kepuasan sendiri. Bisa sharing en nyimpen pengalaman 😀
LikeLike
menulis bikin otak aktif, dan memakan waktu juga jadi nggak ada waktu mikir2 hal2 menyedihkan atau yang membebani pikiran…, jadi lebih enjoy hidup kita ya mbak
LikeLike
yg saya rasakan sih waktu menulis seperti nggak ingat lagi dengan sekeliling untuk sesaat. dan setelah tulisan jadi, rasanya plong, mbak
LikeLike
Saya sering mengalami hal yg sama mbak kalo memotret dan bertanya-tanya. Ada yg suka bertanya apa saya wartawan?
Benar juga, ngeblog bagi saya hanya sbg sarana berbagi dan berekspresi, entah ke depannya.
Salam dari saya di Sukabumi,
LikeLike
Menulis karena senang dan mau belajar menulis sederhana saja ….
Melalui tulisan dipertemukan dengan Jeng Dani, bonus yang luar biasa.
Salam menulis
LikeLike
Lanjutkan hobi menulisnya.. semoga menjadi penulis yang produktif..
LikeLike
Ya setuju, senang menulis adalah salah satu hobi yang menyenangkan karena bisa berbagi dan minat bisa tersalurkan. Kalo ada yang bayar pasti lebih makjleb hehe..
LikeLike