Nah… berhubung waktu saya untuk mengurus tanaman juga sangatlah sempit (saya mengerjakannya di sela-sela kesibukan pekerjaan saya yang super padat), saya memilih menghemat waktu dengan cara sekali tanam panen berkali-kali.
Caranya bagaimana? Saya menggunakan metode yang dilakukan petani kangkung jaman dulu. Yakni dengan memotong batang kangkung dan menyisakannya sedikit batangnya agar kelak cabang kangkung bisa bersemi kembali. Hasil dari cara memanen seperti ini disebut dengan Kangkung Potong. Biasanya dilakukan pada tanaman kangkung yang dibudidayakan di air.
Pemotongan harus dilakukan pada ruas batang yang ke dua atau yang ke tiga. Dengan demikian tunas yang baru bisa tumbuh daru ruas oertama tanaman itu dengan kokoh tanpa goyah karena dekat dengan akar. Selain itu, tanaman tidak perlu membuang-buang energi untuk memelihara batang yang panjang, sehingga bisa fokus untuk membesarkan tunas yang baru tumbuh.Yang paling penting, tanaman harus tersuply dengan air dan mendapatkan sinar matahari yang banyak. Pemberian nutrisi yang cukup seminggu sekali juga sangat membantu membuat tanaman semakin sehat.
Dengan cara ini saya bisa melakukan panen 4-5 x sebelum saya ganti dengan tanaman baru lagi. Hasil panen juga tetap sehat-sehat dengan daun yang lebar-lebar dan batang yang gendut. Tidak kalah jika dibandingkan dengan hasil panen perdananya.
Hemat waktu. Sangat cocok untuk ibu rumah tangga yang juga harus bekerja di luar.
Mau mencoba?
Pakai paralon gitu ya mbak
LikeLike
Salam kenal Dani, bibit kangkung darat ya?
Saya juga tanam kangkung di belanda hanya musim panas. Tanaman saya potong hingga ruas paling bawah. Jika musim panasnya tidak banyak hujan, akan tumbuk anak anak kangkung di sekitaran ruas tersebut.
Kangkungnya saya tanam di tanah. Dan anak kangkungnya daunnya lebih besar.
Salam, meyke
LikeLike
Hi Meyke. Salam kenal kembali. Ya..itu kangkung darat. Ooh malah kalau nggak hujan justru lebih sikses ya ?
LikeLike
Di sini kalau hujan suhu udara turun juga. Dan kalau dingin tanaman agak lambat tumbuhnya. Kangkung sejengkal tingginya harus dipanen, karena lambat tumbuh, batangnya cepat tua/keras kalo tunggu hingga tanaman seperti di indonesia.
Saya punya jeruk kecil yg seperti kamu beli. Sudah 3 atau 4 tahun belum berbuah. Sekarang tingginya cuma sejengkal. Kalau musim gugur dan dingin kayaknya tanaman menyesuaikan juga. Jadi tidak ada daun baru. Dan harus dimasukkan di dalam rumah. Kalo dibiarkan di taman blkg, tanamannya mati.
Oh ya, saya rajin membaca blog kamu. Salah satu blog favorit saya.
LikeLiked by 1 person
Karena punya 4 musim yang cukup ekstreem perbedaan temperaturnya jadi lbh repot ya kalau nanem. Perlu ekstra semangat.
Oh..gitu ya. Thanks ya Meyke udah rajin berkunjung..
LikeLike
mbak, itu sistemnya hidroponik ya?
LikeLike