Ketupat! Secara umum identik dengan hari raya Idul Fitri. Walaupun di beberapa daerah di Indonesia, ketupat memiliki makna adat yang lain.
Kali ini saya cuma ingin menuliskan bagaimana orang di Sukabumi menyiapkan ketupatnya untuk hari raya Lebaran. Sedikit berbeda dengan kebiasaan membuat ketupat di kampung halaman saya di Bali. Karena itu saya ingin menuliskannya.
1. Pembuatan Kulit Ketupat (Cangkang)
Ini bisa dilakukan sendiri dari janur. Tapi jaman sekarang, hanya sedikit orang yang bisa dan punya waktu untuk membuat sendiri. Kebanyakan membeli kulit ketupat yang sudah jadi di pasar.
2. Menyiapkan Beras.
Beras dicuci bersih, ditiriskan lalu dicampur dengan sedikit garam dan air kapur sirih. Garam ditambahkan agar ada rasa dan berfungsi sebagai pengawet. Kapur berfungsi agar textur ketupat menjadi kenyal.
3. Memasukkan beras ke dalam kulit ketupat.
Kulit ketupat diisi dengan beras bersih yang sudah dicampur dengan garam dan air kapur. Setiap kulit ketupat diisi setengah lebih sedikit ( sekitar 60%) dari ruang ketupatvyang tersedia, untyk memastikan agar ketupat memiliki kepadatan yang tepat dan tidak mudah basi. Jika kurang dari 60% umumnya ketupat akan terlalu lembek dan mudah rusak. Sebaliknya jika lebih dari 60% ketupat akan menjadi terlalu padat dan keras texturnya sehingga kenikmatannya berkurang.
4. Merang.
Untuk mendapatkan ketupat dengan warna coklat yang menarik, maka ketupat direbus dengan air merang padi. Selain itu air merang padi juga memberikan aroma wangi khas pada ketupat.
Cara menyiapkannya, merang padi dibakar . Setelah dibungkus dengan kain kasa, lalu dimadukkan ke dalam air untuk merebus ketupat.
5. Merebus Ketupat.
Ketupat direbus sekitar 8 jam lamanya dengan api sedang. Baru diangkat dan digantung gantung agar airnya tiris dan ketupat kering.
Selamat menyambut hari raya Idul Fitri teman teman!. Mohon maaf lahir dan bathin.