Gara gara seorang teman berkomentar pada sebuah post di timeline facebook, saya jadi kepikiran untuk mengajak teman-teman pembaca untuk bersama-sama mengenal warna-warni dalam Bahasa Bali. Dan sekaligus mengenal bagaimana masyarakat Bali memandang warna.
Dalam kehidupan sehari-hari di Bali, warna memegang peranan yang sangat penting, bukan saja dalam kaitannya dengan seni, misalnya warna warni pada lukisan, pakaian, namun juga pada warna warni makanan dan sebagainya.
Bahkan warna warni juga erat hubungannya dengan konsep keTuhanan, misalnya diterapkan dalam konsep Dewata Nawa Sanga, di mana Tuhan Yang Maha Esa diberikan nama tertentu sesuai dengan peranan Beliau, lokasi dalam mandala/ arah mata angin dan diberi kode warna tertentu juga.
Untuk diketahui, Warna dalam Bahasa Balinya sama saja dengan Bahasa Indonesia, yaitu “Warna” juga (dibaca “warne” . A dibaca e seperti membaca e dlm kata “dengan”). Tetapi apa saja jenis warna yang ada dalam perbendaharaan Bahasa Bali? Yuk kita simak bersama.
1/. Hitam.
Ireng, Cemeng (halus). Selem (standard). Badeng (kasar).
Contoh pemakaiannya; Tebu Ireng = tebu hitam/ tebu guak. Miana Cemeng = Miana hitam. Kayu Selem = kayu hitam. Kulitne badeng senged = kulitnya hitam legam.
Masyarakat Bali menempatkan warna hitam di utara. Dan hitam juga merupakan lambang Tuhan yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Yang Maha Pemelihara (Wisnu)
2/. Biru.
Nila (halus). Pelung ( standard). Beru (standard).
Warna Biru ditempatkan di Timur Laut. Merupakan lambang Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Yang Maha Pencipta Kebahagiaan (Shambu).
3/. Putih.
Petak ( halus). Putih (standard).
Untune petak sekadi gamet = giginya putih seperti kapas.
Warna Putih ditempatkan di Timur. Juga merupakan lambang Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Sang Maha Penguasa Dunia (Iswara).
4/. Pink
Dadu (Halus/ Standard).
Warna Pink di tempatkan di Tenggara. Merupakan Lambang Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Yang Maha Besar (Maheswara).
5/. Merah.
Bang (halus). Barak (standard).
Contoh pemakaian:
Mesumpang nganggen Pucuk Bang = menghias rambut/telinga dengan menggunakan bunga kembang sepatu merah.
Warna merah ditempatkan di selatan. Lambang Tuhan Yang Maha Esa dalam fungsinya sebagai Sang Maha Pencipta (Brahma).
6/. Orange.
Kudrang (halus). Jingga (standard). Nasak Gedang (standard).
Warna Orange diletakkan di Barat Daya. Merupakan Lambang Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Sang Maha Penghancur Kejahatan (Rudra).
7/. Kuning.
Jenar (halus). Kuning ( standard).
Kuning ditempatkan di Barat. Merupakan lambang Tuhan dalam fungsinya sebagai Sang Penguasa Tertinggi Alam Semesta (Mahadewa).
8/. Hijau
Wilis. Gadang. Ijo (standard).
Hijau ditempatkan di Barat Laut. Meruoakan lambang Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasinya sebagai Sang Maha Penjaga Keharmonisan (Shangkara).
9/. Ungu.
Tangi (Halus/Standard).
10/. Coklat
Gading.
Contoh pemakaiannya :
– Bokne gading (rambutnya coklat/pirang).
– Kepundunge nasak gading (buah kepundung/menteng matang dan coklat muda).
– Nyuh Gading= kelapa ukuran kecil yang berwarna merah kecoklatan.
11. Abu.
Kelawu.
Itu adalah warna warna umum. Bagaimana jika kita ingin mengatakan ” ke….an”?. Misalnya nih… kecoklatan (brownish) kebiruan (bluish), kekuningan (yellowish)?. Dalam bahasa Bali, kecoklatan disebut dengan “lumlum gading”. Keputihan = lumlum petak. Jadi untuk mengatakan sesuatu yang ke+warna+an, cukup tambahkan kata “lumlum” di depan kata warna (lumlum+warna).
Cara lainnya adalah menambahkan kata “mesawang” di depan kata warna. Mesawang arti aslinya adalah terlihat/tampak. Contoh, “warnan ambarane pelung mesawang barak” artinya, warnanya langit biru agak kemerahan.
Selain itu ada istilah lain lagi yang berkaitan dengan warna.
1. Tri Kona = Tiga Warna = hitam, merah , kuning.
2. Panca Warna = Hitam, Putih, Merah, Biru, Kuning.
3. Sanga Warna = Hitam, Putih, Merah, Biru, Ungu, Kuning, Jingga, Pink, Hijau.
4. Berumbun = Warna campur-campur.
Nah…demikianlah kurang lebih bahasa Bali untuk mengatakan berbagai jenis Warna.
sebenarnya cocoknya jadi guru atau dosen mbo made…..sukseme mbo made telah mengingatkan pelajaran di sekolah dasar.
LikeLiked by 1 person
Terimakasih Made Redawati. Ampun mampir ke sini. Ya ini sambil mengingat ingat Bahasa Bali. Kalau tidak dicatat takutnya lupa.
LikeLike