Di rumah kakak sepupu saya di Bangli, Bali, tumbuh sebatang pohon Rudraksha (Elaeocarpus ganitris), salah satu pohon yang dianggap penting karena menghasilkan biji-biji yang dianggap suci dan digunakan sebagai bahan dasar untuk tasbih /japa mala. Masih sekeluarga dengan pohon Rijasa (Elaeocarpus grandiflorus) tanaman yang seingat saya dulu banyak tumbuh di halaman Fakultas Kedokteran Hewan Unud. Bunga Rijasa ini juga banyak dimanfaatkan untuk upacara keagamaan.
Pohon Rudraksha ini sudah tinggi melewati atap rumah dan sudah cukup sering berbuah. Kakak saya dan istrinya mengambil buahnya yang sudah matang dan yang jatuh karena tua untuk dibersihkan.
Buah Rudraksha yang sudah tua berwarna biru terang dan menarik ekali warnanya. Buah ini banyak dimanfaatkan untuk pengobatan beberapa jenis penyakit.
Biji biji Rudraksha dibersihkan dari kulit dan daging buahnya, direndam beberapa hari lalu dijemur agar kering. Biji-biji yang disnggap suci inilah yang disebut dengan nama Rudraksha atau Ganitri. Rudraksha sendiri berasal dari 2 kata yakni Rudra (Siwa) dan Aksha (air mata). Jadi artinya airmata Siwa.
Selanjutnya biji-biji Rudraksha ini dilubangi dan dirangkai menjadi japamala.
Japamala atau tasbih terdiri atas 108 ganitri digunakan umat untuk membantu melafalkan mantram pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (misalnya Gayatri mantram) sebanyak 108 x tanpa harus khawatir salah hitung, hanya dengan memindahkan jari tangan kita setiap kali satu bait selesai diucapkan.
Selain untuk japamala, ganitri juga dirangkai menjadi gelang atau kalung yang diyakini dapat memberikan manfaat kesehatan bagi penggunanya.
Kakak saya menghadiahkan 2 buah gelang ganitri kepada saya. Tentu saja saya sangat senang dan berterimakasih.
Sedikit tambahan informasi tentang ganitri atau rudraksha ini, menurut kakak saya rata rata biji rudraksha memiliki 6 mukhi (lobus, juring). Tapi ada juga yang memiliki mukhi yang diluar itu, walaupun jarang. Semakin jarang tentu semakin mahal harganya.
Seandainya saja kakak saya atau istrinya mau menyediakan, saya rasa cukup banyak juga orang yang ingin memiliki japamala, gelang atau kalung ganitri.