Wah..lagi musim Gandaria.
Bulan Desember, ketika buah Mangga mulai menipis dari pasaran, buah Gandaria pun bermunculan di Jakarta dan sekitarnya. Saya rasa, buah Gandaria (Bouea macrophylla) ini sangat khas Jawa bagian barat. Soalnya waktu masih tinggal di Bali saya belum kenal buah ini 😀😀😀.
Nah kalau di Jakarta malahan setiap musim pasti ketemu di tukang sayur. Biasanya saya beli untuk diulek dengan sambal terasi. Wah…mantap deh rasanya.
Tapi kali ini, berhubung sambelnya sudah kepalang dibuat dan baru ingat ada buah Gandaria di kulkas, jadi buah Gandarianya saya iris iris sajalah. Tetap enak kok!.
Nah balik lagi ke daerah asal buah Gandaria ini, saya pikir pasti dulunya di Jakarta buah ini umum banget. Sampai sampai ada satu daerah / kelurahan di Jakarta yang bernama Gandaria.
Juga di Jawa Barat. Buah ini tentunya sudah lama beredar. Hingga ada sebuah warna bahkan diberi nama Gandaria.
Ibu mertua saya pernah satu kali meminta saya mengambilkan bajunya di lemari. “Yang gandaria” kata beliau. Sayapun bergegas membuka lemari di kamar ibu mertua, mencoba mencari-cari baju dengan motif buah Gandaria yang dimaksud, tapi nggak ketemu. Karena nggak nemu, sayapun balik. “Nggak ada, Mam”. Kata saya. “Ada!. Di lemari mami!”. Sudah saya cari-cari tapi beneran nggak ada. Lalu ibu mertua saya masuk ke kamar, mengambil sebuah baju berwarna ungu dan menunjukkan ke saya “Yang ini lho!” Katanya. Astaga! Di mana gambar atau motif buah Gandarianya ya?. Saya heran.
“Bukan motif gandaria. Tapi warna gandaria “. Oooh… saya melongo. Jadi ungu itu bahasa Sundanya “gandaria” ya? 😀.
Nah…dari situ saya ingat jika biji Gandaria itu memang berwarna ungu. Sangat cantik warnanya.