Liburan. Saya menghabiskan waktu di Sukabumi. Tidak pergi ke mana-mana, selain hanya melihat-lihat di halaman rumah. Di bagian halaman yang berkerikil, saya melihat ada benda coklat bergerak-gerak diterbangkan angin. Sepasang sayap Kupu-Kupu Barong yang sudah mati. Wow! Lumayan besar juga. Walaupun tidak sebesar yang pernah saya lihat di masa kecil dulu di Bali. Tapi tetap besar. Bentangan sayapnya melebihi telapak tangan saya. Tapi badan dan kepalanya kemana ya? Tampaknya sudah dimangsa semut atau binatang lain. Sehingga yang tinggal hanya sayapnya saja. Itupun di bagian ujung kirinya juga sudah sobek. Mengenaskan sekali.
Saya memanggil anak saya yang kecil agar ia bisa ikut melihat ada ngengat raksasa yang bernama latin Attacus Atlas diterbangkan angin kehalaman rumah. Walaupun cuma sayapnya saja. Anak saya ikut mengamati-amati sayap itu. Warnanya coklat dengan design yang khas Kupu-Kupu Barong. Segitiga putih berbatas hitam di keempat sayapnya. Sayap depannya melengkung kebelakang. Lalu ada corak mirip tali di tepi sayapnya. “Namanya apa tadi? Kupu-Kupu Barong ya Ma?” Anak saya kelihatan tertarik. Saya mengambil kesempatan ini untuk bercerita tentang Kupu-Kupu Barong yang mulai jarang terlihat itu kepadanya.
Kupu-kupu Barong alias Rama-rama (Attacus Atlas), sebenarnya bukanlah Kupu-Kupu (butterfly). Tapi ngengat. Ngengat raksasa (moth). Lalu apa bedanya? Tampilannya serupa? Ya..memang serupa. Tapi sebenarnya berbeda.
Sayang sekali binatang ini tidak ada badan dan kepalanya. Jika ada, kita akan bisa melihat jika antenna binatang ini pendek, lebih lebar dan berbulu.. Itulah antena moth alias ngengat. Beda dengan antena Kupu-Kupu yang biasanya lebih panjang, tipis dan kadang melengkung ujungnya. Demikian juga tubuh ngengat biasanya lebih berbulu dibanding Kupu-Kupu.
Selain itu yang membedakan adalah, Ngengat biasanya lebih aktif pada malam hari .Sedangkan Kupu-Kupu lebih aktif pada siang hari. Dan ada satu lagi kebiasaan Ngengat jika sedang hinggap, biasanya membentangkan sayapnya. Sedangkan kupu-kupu biasanya mengatupkan sayapnya. Walaupun tidak semua kupu-kupu begitu sih. Ada juga beberapa jenis yang suka membentangkan sayapnya berlama-lama. Tapi setidaknya, memberi indikasi awal, apakah yang sedang kita lihat itu Kupu-Kupu atau Ngengat.
Ulat Kupu-Kupu Barong ini tentu saja ukurannya juga cukup besar. Kalau di Bali disebut dengan nama Bijal. Warnanya hijau. kadang kadang ada warna putih di punggungnya. Jaman dulu sering saya lihat hidup di tanaman anggur, tanaman Srikaya,ataupun tanaman jeruk.
Kupu-kupu Barong ini belakangan mulai jarang terlihat. Saya tidak tahu pasti penyebabnya.Tapi dugaan saya adalah karena penggunaan pestisida yang meningkat jauh dibanding tahun tahun sebelumnya. Terakhir saya melihat Kupu-Kupu Barong yang sedang terbang limbung di daerah perkebunan bunga dan tanaman hias di Batu, dekat Malang beberapa bulan yang lalu.
Semoga Kupu-Kupu Barong ini tidak punah.