Kembali bertemu dengan Mbak Titiek Sundari. Kali ini di pameran lukisan ” “Pahlawan – Tanpa Batas Ruang waktu” yang diadakan di gedung Perpusnas Jakarta.
Sebenarnya saya sengaja datang ke pameran ini karena informasi dari Mbak Titiek. Saya memang ingin melihat lukisan Mbak Titiek yang lain yang menjadi ciri khasnya – dilukis dengan menggunakan air kopi.
Saya datang sebelum acara pembukaan dimulai, sehingga sempat melihat-lihat dulu sementara orang-,orang masih memajang lukisan.
“Ayo, tebak! Yang mana lukisanku? ” tantang Mbak Titiek kepada saya. Saya tersenyum. Saya pikir ada tiga hal yang harus saya perhatikan jika disuruh menebak begini.
Pertama saya harus mencari lukisan yang dilukis dengan air kopi.
Kedua, saya harus melihat lukisan yang profilenya kuat
Ketiga, jika bukan terbuat dari air kopi, maka saya harus menemukan lukisan yang rapi garis dan tarikannya.
Saya berkeliling dan sempat berhenti pada lukisan Mbak Titiek. Ini kayaknya terbuat dari kopi dan ini lukisan profile tiga perempuan. Mirip Ibu Mega beserta kakak adiknya. Tapi entahlah. Tidak ada name tag tentang lukisan itu di sana. Lagipula warnanya agak pekat jika itu terbuat dari kopi.
Coba saya keliling lagi. Cari yang lain
Banyak lukisan yang dipamerkan, tapi kelihatannya saya tidak menemukan diantaranya yang kira-kira digambar Mbak Titiek.Ada satu, lukisan seorang perempuan yang sedang bekerja dengan laptopnya. Lukisan ini rapi juga. Tapi saya juga ragu.
Akhirnya saya dijelasin oleh Mbak Titiek bahwa lukisannya itu adalah yang lukisan Ibu Mega dengan ibu dan putrinya. Oooh, pantesan saya tadi sudah sempat menerka yang ini. “Tiga generasi dong?” Komentar saya sambil tertawa. Eh…beneran. Ternyata judul lukisan itu memang 3 Generasi 😀
Mbak Titiek memiliki kekuatan dalam melukis ekspresi orang, sehingga ketika harus melukis profile, terlihat sangat mirip dengan tokoh/ obyek yang dilukis.
Selain itu lukisannya juga detail dan rinci . Seperti misalnya gambar kerudungnya Bu Fatma, sangat detail. Keren dah pokoknya.