Monthly Archives: March 2012

Acar Segar – Timun Jeruk Nipis Ala Jineng.

Standard

Seperti halnya kebanyakan wanita, sebagai  seorang istri, saya selalu berusaha menyenangkan hati suami saya dengan memasak makanan kesukaannya. Tentu saja saya lakukan  jika saya punya waktu. Walaupun awalnya saya kurang pandai memasak, dengan berjalannya waktu saya mulai belajar dan berusaha mengamati selera makannya. Juga rajin rajin bertanya kepada ibu mertua saya. Sedikit-sedikit saya mulai bisa memasak. Sekarang suami saya malah lebih menyukai masakan saya ketimbang masakan orang lain. Tentu saja sangat menyenangkan. Read the rest of this entry

Tips Dari Oma: Agar Tanaman Selalu Terlihat Segar.

Standard

Saya bertetangga dengan seorang Oma  yang halamannya selalu tampak segar dengan tanaman yang hijau. Selalu lebih segar jika dibandingkan dengan tanaman di halaman rumah saya. Saya berpikir tentu itu disebabkan karena Oma sudah pensiun. Tidak bekerja lagi di kantor. Sehingga punya banyak waktu luang untuk merawat tanamannya.  Tentu saja saya tidak punya waktu di rumah sebanyak yang Oma punya. Lalu sayapun meminta tolong kepada orang rumah untuk merawat tanaman saya karena saya tidak sempat. Namun tetap saja tanaman saya tidak pernah sesegar tanaman di halaman rumah Oma. Read the rest of this entry

French Marigolds, Bunga Mitir Memedi Dari Semak Belukar.

Standard

Pernah suatu kali entah karena iseng sahabat blog saya Budi Arnaya bertanya kepada saya “Memedi itu kira-kira apa ya, Mbok?” Mbok adalah panggilan untuk Kakak perempuan dalam Bahasa  Bali. Saya tidak tahu persis juga akan apa yang sebenarnya disebut  dengan Memedi. Namun dari obrolan orang-orang, saya menyimpulkan sendiri  bahwa Memedi itu adalah sejenis mahluk halus yang tinggal di semak belukar, jurang, bebatuan ataupun pohon-pohon besar. Konon seperti manusia, mahluk ini punya masyarakat dan perkampungan juga. Kebanyakan bersifat baik, namun kembali lagi seperti manusia, ada juga yang jahat. Ada beberapa kata dalam bahasa Bali yang dikaitkan dengan Memedi. Misalnya: Capung Memedi (capung jarum; capung berukuran kecil yang biasanya tinggal di semak belukar) dan Mitir Memedi (kenikir liar yang tumbuh di semak belukar, berwarna merah gelap). Read the rest of this entry

Satu Rupiah Yang Bermakna…

Standard

Kesalahan merupakan hal yang umum terjadi dalam upaya mencapai kesuksesan. Sehingga melakukan kesalahan seringkali dianggap wajar, sepanjang kita belajar dari kesalahan itu dan berusaha memperbaikinya. Pernah suatu kali, team pemasaran saya melakukan kesalahan berturut-turut dalam waktu yang berdekatan. Seorang lalai memperpanjang nomor registrasi produk. Seorang lagi salah mencantumkan barcode produk. Dan seorang lagi tidak mengantisipasi perubahan design untuk research. Akibatnya, bukan saja membutuhkan kerja tambahan untuk memperbaikinya. Namun juga melibatkan biaya dan bahkan ancaman denda dari pihak agency.  Kesalahan-kesalahan itu membuat saya merenung. Read the rest of this entry

Namaku Dessy! Putih, Cantik Dan Menawan…

Standard

Beberapa orang teman saya bernama Dessy, Daisy atau Desi.  Wanita, tentu saja! Dan umumnya cantik-cantik. Tentu saja kita tahu bahwa nama  para wanita cantik itu diambil dari nama bunga. Yakni bunga Daisy.  Daisy atau Oxeye Daisy (Leucanthemum vulgare) adalah bunga cantik menawan berwarna putih bersih dengan pusat berwarna kuning dari keluarga Asteraceae. Disebut dengan Oxeye Daisy, barangkali karena memang kepala bunga ini mirip mata sapi jika sudah mulai menua. Jika masih muda dan baru mekar, bunga Daisy memiliki kepala bunga (pusat bunga) yang berwarna kuning dengan pola teratur. Mirip sekali dengan pola yang dimiliki bunga Matahari. Namun dalam ukuran kecil. Mahkota bunganya sendiri berwarna putih bersih dan melingkar di sekeliling pusat bunga yang kuning. Jumlah mahkotanya cukup banyak. Bervariasi antara 25-35 lembar.  Kalau kita ukur, barangkali diameter bunganya sekitar  5 centi meter.  Tergantung subur tidaknya tanaman ini. Read the rest of this entry

Mansonia Di Tepi Kolam.

Standard

Telah lama saya ingin menulis tentang bunga indah berwarna ungu ini. Namun selalu lupa  entah dimana saya menyimpan gambar-gambarnya di file saya. Beberapa saat yang lalu  kebetulan saya melihatnya sedang mekar. Tangkainya yang panjang penuh bunga terlihat indah menjuntai ke kolam ikan. Sayapun segera  menyempatkan diri untuk mengambil kembali beberapa fotonya.

Tanaman menyandar yang menghasilkan bunga berwarna ungu ini bernama Mansonia (Mansonia alliaceae). Entah kenapa beberapa tukang tanaman di Jakarta menyebutnya dengan nama Stephanotes. Padahal setahu saya Stephanotes sebenarnya merujuk pada nama tanaman hias lain yang berbunga putih. Barangkali karena bentuknya memang agak serupa. Namun saya lebih mudah mengingatnya sebagai Mansonia alliaceae. Mengapa? Karena kata allieaceae mengingatkan saya akan kata Allium sativum, yakni bawang putih. Daun tanaman ini memang berbau bawang putih jika kita robek atau remas. Jadi buat saya lebih mudah mengingatnya. Read the rest of this entry

Arus Yang Memberi Petunjuk – Pelajaran Dari Jalanan.

Standard

Pernah suatu pagi  melintas di sekitar Palmerah, jalanan sangat macet. Rupanya banyak supir taksi yang parkir kendaraannya. Supir yang mengantarkan saya lalu bercerita bahwa tempat itu sangat ramai karena para supir taksi itu  sengaja kesana untuk makan. Makan di sebuah warung nasi uduk. Saat saya melewati warung itu, sayapun sengaja memperhatikannya. Memang warung itu ramai sekali. “Nasi uduknya enak,Bu!” Katanya. Oo, pantes ramai sekali. Penuh!. Ia pun kemudian bercerita bahwa ia bertemu istrinya di sebuah Warung Padang yang sangat ramai di daerah Meruya.Waktu itu ia masih berprofesi sebagai supir angkot sekitar Kebun Jeruk. Karena melihat teman-temannya pada makan di warung itu, maka iapun ikut ke sana.  Suatu hari ia melihat seorang pelayan baru di tempat itu. Masih kerabat si pemilik warung. Cantik dan manis. Mereka berkenalan dan akhirnya, jadilah mereka menikah. Gara-gara mengikuti  arus para supir yang lain, alhasil bukan saja makanan yang enak yang ia dapatkan, namun juga jodoh. Saya tertawa mendengar ceritanya. Read the rest of this entry

Resep Ayam Tomat Cabe Kering Ala Jineng Bali.

Standard
Resep Ayam Tomat Cabe Kering Ala Jineng Bali.

Sore tadi, saat akan menyiapkan makan malam untuk suami dan anak-anak,  saya melihat ada  persediaan cabe kering. Seketika saya terpikir untuk memasak Ayam Tomat Cabe Kering. Barangkali ada yang mau resepnya?

Bahan utama yang diperlukan adalah beberapa potong daging ayam. Takaran bumbu sebenarnya suka-suka. Bisa ditambahkan atau dikurangi  sesuai selera keluarga kita. Tapi untuk memudahkan saya sebutkan saja, 3 butir bawang merah, 3 siung bawang putih, 2 buah tomat sedang, 5-6 buah cabe kering, kecap asin dan kecap manis secukupnya. Serta minyak goreng untuk menumis.

Cara membuatnya cukup mudah. Read the rest of this entry

Cabe Kering – Optimalkan Sisa Kebutuhan Dapur.

Standard

Mungkin  ada yang pernah memiliki sisa cabe yang cukup banyak di dapur? Sudah digunakan selama beberapa hari, namun tetap masih ada sisa? Membusuk dan akhirnya terbuang? Sayang sekali. Padahal harga cabai sangat fluktuatif. Kadang mahal, kadang murah. Banyak yang akhirnya hanya membeli cabe agak banyak saat harganya murah.  Walaupun tidak selalu, saya kadang punya cabe agak banyak. Kadang karena memang sengaja membeli agak lebih banyak saat harganya rendah. Kadang karena pohon cabe yang di halaman sedang berbuah cukup banyak.  Atau kadang karena oleh-oleh pemberian teman yang pulang dari ladang.  Nah, kalau kebetulan sedang punya stock yang berlebih, jangan dibiarkan membusuk dan terbuang. Kita bisa mengeringkannya untuk kita gunakan lain kali. Terutama jika harga cabai sedang melambung. Read the rest of this entry

Kunci Pintu Yang Sesuai.

Standard

Saya sedang  ngobrol dengan teman-teman saya pada suatu siang. Mulai urusan tanaman, kerjaan, makanan hingga ke obrolan rumah tangga. Agak seru juga. Bermula dari seorang teman yang bercerita tentang suaminya yang sangat baik dan penuh perhatian.  Kami mendengarkan dengan seksama. Suaminya selalu menempatkan istrinya di posisi pertama di atas dirinya sendiri. Menyerahkan penghasilannya sepenuhnya kepada dirinya. Dan istrinya hanya memberi jatah uang saku harian ke suaminya. Suaminya pun selalu memenuhi segala permintaannya. Kalaupun tidak, maka ia akan segera mengeluarkan senjata airmata. Nah, jika ia menangis, maka suaminya tidak akan tahan lagi. Suaminyapun segera membujuk dan memenuhi permintaannya. Dengan demikian ia merasa bahwa ia telah memilih suami yang sangat tepat. Read the rest of this entry