Senangnya pulang ke Bali. Apalagi pergi ke pasar di Bangli. Ada ada saja yang saya temukan yang membuat saya ingat akan masa kanak-kanak saya di kota kecil ini.
Kali ini saya menemukan seorang pedagang sedang menawarkan kangkung dan keong sawah. Waah… keong sawah!. Saya merasa sangat senang sekali.
Keong sawah atau dalam bahasa Balinya disebut dengan Kakul adalah salah satu bahan makanan umum untuk masyarakat agraris di pedesaan di Bali. Tetapi dengan berkurangnya sawah, dan penggunaan pestisida, tidak banyak lagi kita bisa menemukan pedagang keong di pasar.
Mumpung ketemu, akhirnya saya membeli sebanyak 2 telekos (telekos = wadah sederhana berbentuk segitiga dari daun pisang ). Harga per telekos = 3 000 rupiah. Rencananya saya mau goreng dengan bumbu Suna Cekuh.
Sampai di rumah, ternyata adik ibu saya datang dan memberi ide untuk membuat Serapah Kakul. Wah… ide yang keren. Dan juga sudah lama saya tidak menikmati hidangan yang bernama Serapah ini.
Serapah adalah hidangan traditional Bali yang terbuat dari bumbu yang terdiri atas bawang putih, kencur, kunyit, cabai besar dan kelapa ditumbuk / dihaluskan.
Cara membuat:
1/. Cuci bersih keong sawah. Potong ujung belakangnya.
2/.Rebus keong sawah. Keluarkan isi dari cangkangnya. Sisihkan.
3/. Ulek bawang putih, kencur, kunyit, cabe besar, garam untuk bumbu.
4/. Haluskan serundeng /kelapa parut.
5. Tumis bumbu halus sampai matang. Tambahkab air. Masukkan keong sawah yang sudah bersih. Panaskan hingga keong matang.
6. Tambahkan serundeng / kelapa parut yang sudah dihaluskan. Aduk -aduk hingga matang.
7. Hidangkan Serapah Kakul Gondang.
Yummy. Yuk kita coba !.