Memasuki minggu ke 3, menjalani tantangan berolah raga pagi min 30 menit sehari. Ini hari pertama di putaran ini yang harus dijalani dengan penuh semangat.
Sembari berjalan saya merenung-renung. Ini hari Senin. Saya menghitungnya sebagai awal putaran menghadapi tantangan bergerak badan setiap hari selama 7 hari berturut-turut, entah itu jalan kaki, lari kecil, senam, main basket dan sebagainya. (Belakangan ini sih saya hanya jalan kaki ringan saja). Saya mulai setiap hari Senin sebagai hari pertama, agar saya mudah menghitungnya. Senin adalah hari pertama putaran minggu yang baru. Yap!
Setiap minggu selalu ada hari barunya. Dan setiap pagi adalah permulaan hari baru. Dan pagi datang setiap hari, bukan hanya pada hari Senin 😀.
Tentu saja karena Bumi berotasi dan kembali ke posisi yang sama yang berhadapan dengan Matahari setiap 24 jam sekali. Tepatnya 23 jam, 56 menit dan 4 detik.
Mengapa setiap hari selalu ada hari baru?
Pagi hari yang baru, membuat kebanyakan mahluk hidup, termasuk manusia, kembali bersemangat dan bergairah, setelah semalaman beristirahat karena seharian kemarin lelah, penat berpikir, berbicara, serta beraktifitas lain. Ibaratnya sebuah perangkat yang sudah kepenuhan dengan data dan bercampur virus, diatur ulang alias dire-set ke titik awal.
Sebenarnya alam sudah mengatur sedemikian rupa, agar semua mahluk di bumi ini untuk setiap hari terbangun di pagi hari dengan suasana hati yang nyaman. Sinar matahari mulai terang tapi nggak panas nyelekit. Bunga-bunga bermekaran, burung-burung bernyanyi. Oh indahnya.
Tentu semua itu diptakan agar manusia semangat dan bergairah menjalani harinya. Setelah itu ya silakan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sendiri- sendiri. Melempar perkataan dan tindakan ke alam sekitar dan juga merespon terhadap apa yang lingkungan sekitar sajikan untuk kita.
Ada yang melempar dan membagikan senyum, kasih sayang, kebaikan dan kepedulian terhadap sesama. Ada juga yang melempar dan membagikan amarah, kesal, iri hati, kesombongan, kejahatan dan sebagainya. Tinggal kita memilih, apa yang akan kita lemparkan dan bagikan ke lingkungan alam sekitar.
Demikian juga alam dan lingkungan sekitar, yang berisi tanah, bebatuan, sungai, jalanan, gunung, perbukitan, pepohonan, binatang, manusia, pasangan, anak keluarga, kerabat para sahabat, teman-teman, orang-orang lain, semua itu berinteraksi dengan kita. Merekapun sama, ada yang melempar dan membagikan kebaikan, cinta, kasih sayang, kepeduluan, perhatian, bantuan, penghiburan dan segala hal baik lainnya, tetapi ada juga yang melempar kemarahan, keketusan, kejutekan, iri hati, kesombongan. Kadang alam juga mengirim banjir bandang, gempa bumi, gunung meletus dan sebagainya.
Karenanya, pagi kita yang sudah di re-set oleh alam dalam posisi cerah, semangat dan bergairah, bisa jadi semakin cerah dan bahagia jika kita melempar dan mendapatkan hal-hal yang baik, kasih sayang, kepedulian, perhatian, pertolongan terhadap sesama dan sebagainya. Dan kita juga merespon kejadian sepanjang hari dengan ketenangan, kesabaran, ketekunan, keikhlasan hati, tetap berterimakasih dan bersyukur.
Sebalknya hari kita bisa berubah menjadi rungsing, mengesalkan dan bahkan mungkin menyakitkan, jika yang kita lemparkan & kita terima adalah hal hal yang menyedihkan, kemarahan, kekesalan dan hal buruk lainnya. Dan kita meresponnya juga dengan kepanikan, ketakutan, kebencian, kecemburuan, kemarahan dan sejenisnya. Jadinya lelah, stress dan jenuh.
Namun demikianpun, alam tetap memahami kelelahan itu dan menyediakan malam agar kita beristirahat dan kembali melakukan re-setting terhadap mental fisik kita dengan mengikuti iramanya.
Sekarang saya mulai menyadari, mengapa sebagian orang yang diberkahi dengan kesadaran ini melakukan Surya & Chandra Namaskara, penghormatan terhadap Sang Maha Pencipta yang telah menciptakan Matahari dan Bulan yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia di planet Bumi ini.
Pagi ini perangkat diri saya telah dire-set ulang ke posisi senang dan bahagia. Semoga hari ini saya bisa melempar kebaikan ke sekitar dan merespon sekitar dengan baik dan penuh syukur.