Cempedak!. Pertama kali saya tahu kata itu dari buku “Bahasaku”, buku pelajaran SD jaman dulu milik kakak sepupu saya. “Ibu membeli cempedak. Hendak dinasak”. Kalau tidak salah ingat begitu kata-katanya. Waktu itu saya sangat penasaran. Pengen tahu yang namanya buah Cempedak. Tapi tak pernah melihat. Hanya setelah besar saya mengenal buah cempedak yang digoreng di rumah teman saya. Mirip buah nangka goreng.
Saat seseorang bertanya kepada saya, “Bu, apa bahasa Balinya Cempedak?”. Saya sendiri tidak tahu”. Saya bilang ” ya… cempedak juga. Nggak ada bahasa Balinya”. Setelah itu saya berpikir sendiri… mengapa tidak ada bahasa Bali untuk buah Cempedak? Apa jangan -jangan di Bali tidak ada buah Cempedak?. Saya sendiri kurang yakin. Perasaan saya pernah melihat entah di mana.
Baiklah. Itu hanya cerita singkat tentang ingatan saya akan buah Cempedak. Karena kali ini saya melihat buah Cempedak di pasar, tepat setelah kemarinnya Mbak yang kerja di rumah saya bilang “Bu sekarang ini lagi musim buah Cempedak, Bu. Uuh…wangi sekali“. Kata si Mbak.
Ya…jika nanti saya ketemu buah Cempedak, akan saya beli. Mumpung lagi musim. Pikir saya. Karena jika tidak musim, tentu akan lebih sulit lagi mencari. Dan benar saja, ketika saya mampir ke pasar ternyata nemang saya lihat ada banyak buah Cempedak. Maka saya belilah dan bawa pulang.
Buah ini memang sangat luar biasa wanginya. Sangat semerbak dan rasanya manis seperti nangka. Saking wanginya saya sempat berpikir jika dari buah Cempedak ini diekstrak dan ditambahkan ke parfum tentu akan jadi unik juga. Mungkin bisa meningkatkan impact dan long lastingness dari parfum 😀😀😀.
Cempedak bisa dibikin apa?.
Buah Cempedak yang matang bisa dimakan begitu saja, seperti kita memakan buah nangka. Daging sekitar bijinya cukup tebal, berwarna kuning terang. Ukurannya lebih kecil, bulat dan lebih berserat ketimbang buah nangka.
Uniknya, tidak seperti nangka, buah Cempedak bisa dibelah memanjang di satu sisi, lalu ditarik dari tangkainya.
Luar biasa, ternyata jika ditarik begitu, semua buah yang ada bijinya nempel di tangkai buahnya , sementara semua ampasnya lepas .
Sehingga yang ada hanya buahnya yang enak dimakan itu saja.
Selain langsung dimakan, buah Cempedak juga enak digoreng seperti pisang goreng.
Dan bijinya enak juga direbus. Sama seperti beton nangka dengan kulit ari yang lebih tipis.
Cempedak baunya dari jauh sudah menyentuh, mengundang semua mahluk.
LikeLike
Ya… spt magnet ha ha
LikeLike
cempedak goreng itu enak banget ya mbak..
pernah baca tulisan blogger kalimantan selatan, di sana kulit cempedak juga bisa dimasak
namanya mandai mbak…, belum pernah nyoba juga sih he.. he..
LikeLike
Ooh… kulitnya diolah juga ya Mbak… bisa jadi enak juga karena walaupun kulitnya tetap wangi juga
LikeLike