Daily Archives: May 17, 2015

Bunga-Bunga Liar Pegunungan Tengger.

Standard
Mt. Bromo Savana Flowers Bouquet.

Mt. Bromo Savana Flowers Bouquet.

Ketika hendak  turun dari Pananjakan pagi harinya, saya ditawari seikat bunga oleh pedagang di sana. Warnanya sangat menarik. Putih, krem, ungu, merah, kuning. Dan yang lebih menarik lagi, bunga itu ditata sedemikian rupa menjadi berbagai bentuk. Ada yang berupa flower bouquet biasa, ada juga yang berupa boneka lucu-lucu. Awalnya saya pikir itu bunga kering, tapi setelah saya dekati ternyata bunganya masih segar.  Terdiri atas bunga-bunga edelweiss dan bunga-bunga rumput berwarna-warni yang memang secara umum tahan kekeringan. Wah…cantik sekali. Saya harus acungkan jempol untuk kreatifitasnya.

Gara-gara melihat bouquet -bouquet bunga liar itu, saya  jadi menyadari bahwa di pegunungan Tengger ini tentu tumbuh beraneka ragam tanaman liar dan rerumputan yang berbunga indah-indah. Maka ketika turun dari Pananjakan menuju ke Lautan Pasir, mata saya tak lepas dari bunga-bunga tanaman liar yang saya temui di perjalanan.  Ada beberapa yang saya kenali jenisnya. Namun  kebanyakan tidak saya ketahui juga. Di bawah ini adalah beberapa diantaranya.

1/. Kuning secerah matahari pagi.

Yang paling menyolok mata saya pagi itu adalah bunga-bunga kuning yang menghampar di sana-sini. Warna kuning seperti mendominasi perjalanan saya selama di Tengger hari itu.  Yang paling jelas adalah bunga Adas pedas (Foeniculum vulgare)  yang saya temukan sangat banyak populasinya menempati sebagian padang savana di ujung lautan pasir.

Tanaman liar lain yang berbunga kuning dan juga terlihat sangat banyak di sana adalah tanaman sawi liar. Saya melihat kumpulan tanaman ini di sebuah tebing di bawah Pananjakan. Barangkali karena sawi-sawi liar itu tumbuh berkumpul di sana dan mereka serempak berbunga, seluruh dinding tebing kelihatan berwarna kuning cerah.

Lalu ada juga tanaman Dandelion, yang jika sudah tua dan kering bunganya kerap diterbangkan angin mirip orang naik payung udara. Walaupun tidak berkelompok, namun saya melihatnya sangat cemerlang pagi itu.

Selain itu ada lagi jenis tanaman liar berbunga kuning yang saya tidak tahu namanya. Bentuknya lucu. Mahkota bunganya  yang berwarna kuning menggelembung menjadi kantong udara membuat keseluruhan bunga itu mirip sarung tangan bayi berwarna kuning. Ada banyak di Pananjakan. Bunga jenis ini baru pertama kali saya lihat dalam hidup saya.

2/. Ungu yang menenteramkan hati.

Selain bunga-bunga yang berwarna kuning, saya juga menemukan banyak bunga liar yang berwarna ungu. Diantaranya yang paling banyak saya temukan di Savana adalah bunga Verbena liar (Verbena bonariensis) yang ujungnya berwarna ungu. Kelihatannya ada 2 gradasi warna ungu yang saya jumpai.Ungu tua dan ungu sedikit lebih muda. Bunganya kecil-kecil. Di savana ini rumput Verbena tumbuh sangat tinggi, lebih tinggi dari tubuh saya.

Selain Verbena ini, di sela-sela semak saya juga menemukan jenis tanaman lain yang berbunga ungu di ketinggian Pananjakan, yaitu bunga Cestrum liar. Bunga itu  jika ditilik dari batang dan daun serta bunganya tentu masih sekeluarga dengan tanaman Arum Dalu yang berbunga putih kehijauan. Mungkin karena habitatnya tepat, tanaman ini berbunga cukup lebat.

3/. Pink dan Merah yang romantis.

Pegunungan Tengger dan savananya tidak hanya menyediakan bunga berwarna kuning dan ungu. Ternyata tanaman Cestrum liar yang berbunga pink juga ada di semak-semak. Saya membayangkan jika tanaman menyender ini ditanam di pinggir tembok taman-taman yang luas di daerah dingin, tentu akan sangat menarik sekali. Karena bunganya cukup lebat juga.

Bunga warna merah lain yang juga menarik perhatian saya adalah bunga dari rumput Sorell. Warnanya merah karat bercampur hijau memenuhi tajuk bunganya yang panjang. Sepintas mirip bunga bayam atau bunga kemangi merah. Saya temukan dalam jumlah cukup banyak di sela sela rumput dan semak savana.

 

4/. Putih  yang membawa kedamaian.

Bunga -bunga liar berwarna putih juga  cukup banyak menghiasi pegunungan Tengger. Banyak diantaranya yang saya tidak tahu namanya. Tapi diantaranya ada juga bunga bunga yang mudah saya kenali, seperti misalnya Edelweiss, bunga Girang-girang (Elder flower), bunga Fox Gloves liar.

Bunga Edelweiss selalu menjadi penghuni abadi daerah pegunungan tinggi. Setiap orang yang mendaki gunung tentunya mengenali bunga ini dengan mudah. Bunga Edelweiss yang di atas saya temukan di tepi jurang saat saya berhenti dan turun sebentar dari jeep untuk memotret Gunung Batok dari kejauhan. Warnanya putih kecil dan halus teranguk angguk di tiup angin.

Lalu saya juga menemukan bunga Fox Glove liar yang berwarna putih. Cantik sekali diterpa cahaya pagi. Lalu ada lagi kembang Girang yang bunganya merupakan kumpulan bunga-bunga kecil membentuk payung lebar.

Nah..itulah antara lain foto-foto dari bunga-bunga liar yang saya temukan di Pegunungan Tengger. Cukup banyak dan cantik-cantik bukan? Sehingga tidak heran, banyak penduduk setempat memanfaatkannya untuk dirangkai menjadi bouquet yang cantik dan menarik.