Daily Archives: October 4, 2014

Apa Yang Kau Cari ???

Standard
Lihatlah tanaman ini. Jika kita meletakkan fokus pada bunganya,  maka bunga itu akan terlihat jelas, terang dan detail, sedangkan element lain di sekitarnya tampak blur, buram dan tidak jelas.

Lihatlah tanaman ini. Jika kita meletakkan fokus pada bunganya, maka bunga itu akan terlihat jelas, terang dan detail, sedangkan element lain di sekitarnya tampak blur, buram dan tidak jelas.

Sebelumnya saya bercerita tentang Bunga Merah Kacang Ucu Liar yang saya ambil fotonya di pinggir jalan di Pariaman, Sumatera Barat. Ketika teman saya melihat hasil jepretan saya, ia ikut kagum akan kecantikan bunga itu.  Dan bertanya dengan heran, bagaimana saya bisa menemukan bunga indah itu hanya dengan memandang dari jendela kendaraan yang sedang melaju. Sementara ia sendiri yang sejak lahir sudah berada di Sumatera Barat dan berkali-kali melewati jalur itu tak pernah tahu akan keberadaan bunga itu di sana. “Kok bisa ya?” tanyanya dengan wajah penuh tanda tanya.

Itulah salah satu bukti  atas berlakunya hukum semesta. Bahwa apa yang kita dapatkan, sesungguhnya adalah apa yang kita cari dengan konstan “ kata saya  tersenyum sambil menepuk bahunya. Jika kita mencari bunga liar dengan konstan, maka beraneka bunga liar akan muncul di depan mata kita. Jika kita mencari ilmu dengan konstan, maka kita akan menemukan pelajaran di dalam setiap hal yang kita alami. Ha ha! Teman saya tertawa nyengir mendengar theori yang saya katakan itu.

Malam sebelumnya, ketika kami makan malam, saya sempat mengedepankan theori ini  kepada teman saya itu, ketika saya menceritakan kegemaran saya bermain di alam bebas dan selalu berusaha mengambil intisari pelajarannya untuk membantu saya menjalani kehidupan. Saya belajar banyak dari sungai yang mengalir di belakang rumah, dari pohon-pohon yang daunnya berdesau di tiup angin, dari burung-burung yang berkicau menyambut pagi, dari bunga-bunga yang bermekaran menebarkan wangi ke udara, dari danau, dari laut, dari gunung, dari kabut dan sebagainya. Juga dari orang-orang di sekeliling saya, dari atasan, dari teman sejawat, dari bawahan, dari office boy, dari supir, dari tukang ojek, dari tukang parkir, tukang bubur dan sebagainya.  Saya selalu memetik makna dan instisari kehidupan yang disodorkan oleh alam kepada indera saya.

Teman saya setuju dengan pendapat saya. Bahwa alam dan sekitar kita adalah guru yang terbaik. Bukankah jika pelajaran itu bisa dipetik oleh seseorang, maka sebenarnya orang lainpun bisa memetiknya? Tentu saja bisa, asalkan ia mau melakukannya. Bagaimana bisa burung-burung, bunga-bunga, pohon-pohon , sungai atau bahkan gunung yang bisu itu bisa memberi pelajaran kepada seseorang?   Teman saya bertanya, bagaimana saya bisa menemukan guru-guru itu di alam? Saya selalu menemukan guru di alam, karena dengan konstan saya memang mencari guru untuk jiwa saya.

Kita akan menemukan hal yang kita cari dalam hidup, jika kita sangat  konstan mencarinya. Mengapa? Karena jika kita konstan mencari sesuatu, maka kita akan menjadi sangat fokus terhadapnya. Ibaratnya lensa kamera, fokus artinya membuat element yang kita tuju menjadi lebih jelas,lebih terang dan lebih detail, sedangkan element lain di sekitarnya akan menjadi blur, buram dan kurang terlihat. Jika kita dengan konstan mencari intisari pelajaran dari setiap hal yang kita temui, maka kita akan menjadi sangat fokus terhadapnya.Dan oleh karenanya kita akan sangat mudah menemukannya, karena intisaripelajaran itu kini menjadi terlihat sangat jelas, besar dan terang di depan mata kita. Sementara hal-hal yang tidak kita cari akan menjadi blur dan buram sebagai latar belakangnya.

Teman saya tampak terdiam dan merenung. Saya lalu bertanya, apa kendaraan yang ia gunakan saat ini? Ia menjawab “Xenia!” sambil tampak bingung kemana arah pembicaraan saya.  Lalu saya menyuruh ia mengingat-ingat jumlah kendaraan Xenia yang ia lihat di jalan, saat sebelum ia memutuskan untuk membeli Xenia dibandingkan dengan saat ia mulai tertarik dan memutuskan akan membeli Xenia. “Iya. Tiba-tiba saya melihat lebih banyak jumlah Xenia berlalu lalang di jalan raya saat saya berpikir akan membeli Xenia” katanya dengan wajah berseri.  Benar! Itu karena pikiran kita terfokus pada merek kendaraan itu. Oleh karenanya,kita berusaha mencari dan memperhatikan setiap kali ada Xenia yang lewat atau parkir disekitar kita.

Demikian juga jika kita memutuskan untuk membeli VW Kodok, Mitsubishi Pajero, Toyota Altis, Honda Accord, BMW dan sebagainya. Tiba-tiba merek kendaraan yang menarik hati kita itu terlihat lebih jelas muncul di depan mata kita. Teman saya yang lain membenarkan dan menceritakan pengalaman pribadinya ketika berpikir  untuk membeli sebuah kendaraan tertentu. Ia selalu memperhatikan jenis kendaraan itu  yang melintas di hadapannya dan seketika ia melihat jumlahnya jauh lebih banyak dibanding saat sebelum ia berniat untuk membeli kendaraan itu.

Sekarang ia mulai memahami apa yang saya maksudkan. Itu hanya sebuah analogi dalam keinginan untuk membeli kendaraan.  Demikian juga yang terjadi pada hal-hal lain.

Kita akan menemukan apa yang kita cari secara konstan di dalam hidup kita.  Kita akan lebih mudah menemukan guru jika secara konstan kita mencari guru. Kita akan lebih mudah menemukan sahabat jika secara konstan kita mencari sahabat. Kita akan lebih mudah menemukan uang jika kita secara konstan mencari uang. Kita akan lebih mudah menemukan karir jika kita secara konstan mencari karir. Demikian seterusnya. Tergantung pada apa yang kita cari di dalam hidup ini.